Pak Jokowi, Reshuffle Bagaimana? Ada yang Bilang Moeldoko Pantas Ditimang

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat militer Al-Chaidir menilai sudah sepantasnya Presiden Joko Widodo mengganti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno karena dicap kurang berprestasi dan terkesan santai.
Chaidir pun yakin, menteri yang kemungkinan besar akan diganti Jokowi adalah Tedjo. "Karena prestasi tidak ada, terlalu santai, tidak cocok dengan semangat Kabinet Kerja," kata Al-Chaidir kepada wartawan, Jumat (24/7).
Dia pun menilai sosok militer masih merupakan yang paling tepat untuk mengisi posisi Menkopolhukkam. Sebab, kata dia, kalau secara kultural, sipil akan kewalahan. "TNI salah satu organisasi modern dan rasional dan cepat," katanya.
Menurut Chaidir, salah satu bekal yang harus dimiliki calon pengganti Menkopolhukam yakni kedekatan dengan rakyat. Sebab, kekuatan rakyat yang besar jelas memengaruhi politik, hukum dan keamanan. "Sipil adalah kekuatan kedua setelah tentara, mereka tidak bersenjata tapi bayangkan berapa tenaga kerja yang besar dan sangat berpengaruh," kata Chaidir.
Saat ditanya siapa sosok berlatar belakang militer yang pantas menjabat Menkopolhukam jika Tedjo dicopot, Chaidir tak menampik jika Jenderal Moeldoko merupakan salah satu kandidat yang kuat.
Chaidir menilai, mantan Panglima TNI ini selain dekat dengan Presiden Jokowi, juga diyakini mampu membangkitkan semangat bernegara. "Saya lihat memang perlu dipertimbangkan Moeldoko," tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, nama lain yakni mantan Wakil Menteri Pertahanan Syafrie Syamsuddin. "Selain itu ada Syafrie Syamsuddin," ungkap Chaidir.
Sedangkan pengamat militer Universitas Muhammadiyah Malang Muhadjir Effendy berpendapat pergantian Menkopolhukam merupakan hak prerogatif Presiden.
JAKARTA - Pengamat militer Al-Chaidir menilai sudah sepantasnya Presiden Joko Widodo mengganti Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Tedjo
- Honorer Kesulitan Cetak Kartu Ujian PPPK Tahap 2, Kepala BKN Beri 3 Solusi
- Rayakan Hari Kartini, J99 Corp Komitmen Berdayakan Perempuan
- Ketua MUI Prof Niam Sampaikan Bela Sungkawa Atas Meninggalnya Pemimpin Katolik Paus Fransiskus
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- Pegadaian Peduli, Beri Kenyamanan Beribadah di 50 Masjid Dengan Karpet Bersih
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun