Pak Jokowi, Reshuffle Tidak Harus Rabu Pon
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan Presiden Jokowi tidak perlu mematok reshuffle kabinet harus pada Rabu (23/12) besok.
Menurut Ray, bagus tidaknya anggota kabinet bukan ditentukan pada hari apa mereka dilantik, tetapi sejauh apa pengalaman, pengetahuan, dan kemampuan mereka.
Oleh karena itu, tanggal atau hari tidak perlu menjadi pertimbangan khusus dalam hal melakukan reshuffle kabinet.
Jokowi tidak perlu mematok weton, Rabu Pon besok untuk melakukan perombakan sebagaimana yang biasa dia lakukan selama ini.
"Presiden berulangkali melakukan reshuffle kabinet pada waktu-waktu tertentu, tetapi hasilnya tidak selalu seperti yang diharapkan," kata Ray Rangkuti dalam keterangannya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (22/12) Paing.
Aktivis 98' jebolan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menilai perombakan kabinet Indonesia Maju kali ini kemungkinan akan dilakukan secara besar-besaran.
Pasalnya, selain dua kursi kabinet yang kosong karena menterinya terjerat kasus korupsi (Edhy Prabowo dan Juliari Batubara), anggota kabinet lain juga perlu reposisi bahkan dipertimbangkan untuk direshuffle karena perlu peningkatan kinerja pada pos tersebut.
Selain pergantian, reposisi anggota kabinet juga sangat mungkin dilakukan. Selain dua kursi kabinet yang kosong, anggota kabinet lain juga perlu dipertimbangkan untuk direshuffle.
Selain untuk mengisi 2 kursi yang kosong, reshuffle juga konon akan terkait dengan pos kesehatan, agama serta hukum dan HAM.
- Teruntuk Jenderal Listyo Sigit, Anda Dicap Terlibat Merusak Demokrasi di Indonesia
- Hasto: Sosok Penentang Intervensi Jokowi Kini Terpilih di Pilkada Gunungkidul
- PDIP Keok di Kandang Sendiri karena Prabowo dan Jokowi
- Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah
- Dramatik Datar
- Unggul Versi Quick Count, Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi