Pak Jokowi Sepertinya Perlu Mendengar Masukan Dahlan Iskan Ini
Selasa, 30 Juni 2020 – 23:59 WIB
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan sulit menganalisis apa yang menjadi penyebab penyerapan anggaran Kementerian Kesehatan baru terealisasi 1,53 persen dari total Rp 75 triliun yang dianggarkan dalam APBN 2020.
"Itu apa enggak salah? Kan sudah ada Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang NOmor 1/2020). Terus terang saya agak sulit menganalisis, apalagi kita tahu satu-satunya yang menghambat pencairan anggaran dalam keadaan normal itu, tender," ujar Dahlan saat menjadi pembicara di Indonesia Lawyer Club (ILC) yang disiarkan TVOne, Selasa (30/6) malam.
Dahlan kemudian bercerita pengalaman saat menjadi menteri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Ia mengakui, penyerapan anggaran setiap tahun biasanya sangat rendah sepanjang Januari hingga Juni. Kemudian Juli-September meningkat dan akan terus meningkat di akhir tahun.
"Waktu saya jadi menteri, anggaran itu kan berlaku sejak 1 Januari, tetapi untuk proses tender (penyerapan anggaran) itu memakan waktu. Persiapan tender itu baru Maret. Mungkin Aprril-Mei baru ada keputusan (pemenang tender) dan Juli baru dilaksanakan," ucapnya.
Kondisi tersebut menurut Dahlan, tentu berbeda dengan keadaan di masa sekarang, saat pandemi Virus Corona (COVID-19). Presiden Jokowi diketahui telah mengeluarkan Perppu Nomor 1/2020 untuk memudahkan dalam membelanjakan uang negara.
Baca Juga:
Dahlan kemudian memaparkan pengalaman, yang kemungkinan menjadi penyebab penyerapan anggaran sejumlah kementerian tetap rendah, meski presiden telah mengeluarkan perppu.
Dahlan Iskan berbagi pengalaman mengenai kemungkinan yang menjadi penyebab penyerapan anggaran sejumlah kementerian tetap rendah, meski presiden telah mengeluarkan perppu.
BERITA TERKAIT