Pak Jokowi Telepon PM Kamboja soal Kunjungan ke Myanmar, Pesannya Tegas
Unjuk rasa juga dilaporkan di wilayah Mandalay, Tanintharyi dan Monywa.
Dalam pidatonya pada Rabu (5/1), Hun Sen meminta semua pihak di Myanmar untuk menahan diri agar rencana perdamaian dapat ditindaklanjuti.
“Saudara-saudara di Myanmar, apakah Anda ingin negara Anda jatuh ke perang saudara yang sesungguhnya atau ingin menyelesaikannya,” katanya.
“Poin pertama konsensus adalah kesabaran, penghentian kekerasan. Ini tujuan yang kita inginkan,” katanya.
Min Ko Naing, aktivis terkemuka di Myanmar mengatakan dalam unggahan di media sosial bahwa Hun Sen akan menghadapi protes besar-besaran dalam kunjungannya yang akan merugikan ASEAN.
Badan Koordinasi Pemogokan Hukum, yang menampung lebih dari 260 organisasi penentang kudeta di Myanmar, juga mengecam kunjungan Hun Sen dan menuduhnya mendukung penguasa militer Myanmar.
Hun Sen adalah salah satu pemimpin terlama dunia dan negara-negara Barat serta kelompok hak asasi manusia telah lama mengutuknya atas tindakan keras terhadap lawan, kelompok hak-hak sipil, dan media di Kamboja.
Wakil Regional Amnesti Internasional untuk Penelitian Emerlyne Gil mengatakan Hun Sen harus membatalkan kunjungannya dan mengarahkan ASEAN ke tindakan tegas guna mengatasi situasi hak asasi yang mengerikan di negara itu.
Presiden Joko Widodo sempat menelepon Perdana Menteri Kamboja Hun Sen pada pekan ini sebelum pemimpin itu memulai kunjungannya ke Myanmar
- Pakar Politik Menyamakan Jokowi dengan Pembunuh Berdarah Dingin, Ini Sebabnya
- Jokowi Aktif Mendukung Paslon Tertentu, Al Araf: Secara Etika Itu Memalukan
- Al Araf Nilai Jokowi Memalukan Turun Kampanye di Pilkada 2024
- Pengamat Heran PDIP Protes Mega Ada di Stiker 'Mau Dipimpin Siapa?'
- Hasto PDIP Nilai Prabowo Sosok Kesatria, Lalu Menyindir Jokowi
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada