Pak Jokowi, Tolong Selamatkan Korban Konflik Pelauw
"Kami mendesak Kemendari segera memanggil Bupati Maluku Tengah dan menanyakan tentang penanganan konflik Pelauw yang sudah dilakukan. Sebab sampai hari ini, Bupati Abua Tuasikal tidak pernah mau bertemu dengan para pengungsi, ada apa. Padahal ini kan jadi tanggung jawab dia," imbuhnya.
Konflik di Desa Pelauw sudah terjadi sejak 1986, pada saat Kepala Desa sekaligus Raja Pelauw Effendy Latuconsina mengambil alih kekuasaan dari ayahnya Abdul Basir Latuconsina.
Proses peralihan raja tidak dilakukan menurut hukum adat setempat hingga terjadi pengelompokan massa antara pro dan kontra.
Konflik terakhir terjadi pada10 Februari 2012. Kedua kelompok saling serang yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia dan 18 orang mengalami luka-luka.
Konfik ini juga menghanguskan kurang 500 unit rumah dan terjadi gelombang pengungsi sebanyak 1.171 jiwa dari 281 kepala keluarga.
Kelompok yang kontra terpaksa mengungsi di negeri orang, diantaranya di desa Rohomoni, Kabau dan sebagian Kota Ambon.
Kurang lebih 5 tahun setelah konflik, para peungsi kini masih hidup menumpang di rumah warga, tanpa menerima apapun bantuan dari pemerintah. Mereka terpaksa bertahan hidup dengan mengharapkan bantuan warga setempat. (flo/jpnn)
JAKARTA—Perwakilan pemuda dan mahasiswa yang menamakan diri Forum Komunikasi Masyarakat Pengungsi Pelauw (FKMPP) meminta Presiden Joko Widodo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ASR Komitmen Bangun Penegakkan Hukum Transparan & Adil di Sultra
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Info Terkini OTT KPK yang Menyeret Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Sambut Akhir Tahun, ASDP Bakal Hadirkan Konser Musik di Kawasan BHC
- Program UPLAND, SLB Tamima Mumtaz Wujudkan Kemandirian Ekonomi & Peningkatan Gizi