Pak Kholil, Guru Honorer Nyambi Jualan Kerupuk

Jualan kerupuk biasanya dia lanjutkan menjelang magrib selepas pulang dari kegiatan TPQ.
Kholil biasanya mengirimkan kerupuk-kerupuk di sejumlah warung makanan di sekitar Pasar Purwoharjo. ”Nanti kalau sudah menjelang magrib, kirim krupuk ke yang dekat-dekat,” katanya.
Hasil yang dia dapat dari berjualan kerupuk sudah sangat cukup. Dari hasil usahanya ini, sedikit banyak Kholil menyisihkan untuk membantu anak-anak yang mengalami masalah dalam menempuh sekolah.
”Alhamdulillah, bisa untuk menunjang aktivitas saya di sekolah, saya juga sudah berani mendaftar haji,” terangnya.
Kesibukan Kholil dalam membagi waktu antara jualan kerupuk dan kegiatan mengajar tidak bisa dilepaskan dari dukungan keluarga.
”Istri saya paling mendukung. Saya di TPQ juga bersama dia. Jika tidak ada dukungan tentu saya sudah berhenti,” jelasnya.
Ke depan, dia berobsesi memiliki kesibukan yang bisa menampung dan mendukung kegiatan anak yatim piatu yang ada di daerahnya.
Hal ini tidak lepas dari dorongan dari sejumlah tokoh yang selama ini mendukung aktivitasnya.
Abdul Kholil, 42, guru honorer yang tinggal di RT 4, RW 1, Dusun Krajan, Desa Purwoharjo, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jatim, nyambi jualan kerupuk.
- Begini Kebiadaban OPM terhadap Guru Honorer dan Nakes di Yahukimo
- Soal Bantuan untuk Guru Honorer Non-Sertifikasi, Begini Penjelasan Abdul Mu’ti
- Aturan Tunjangan Sertifikasi Langsung Ditransfer ke Rekening Bikin Guru Sumringah
- 5 Berita Terpopuler: TPG Guru Honorer Maret Rp 6 Juta, yang Sudah Calon PPPK Bagaimana? Coba Tanya Presiden
- Bukan Hanya soal Pengangkatan PPPK 2024, tetapi Honorer Tidak Turun ke Jalan
- Tunjangan 1,8 Juta Guru PNS, PPPK, dan Honorer Ditransfer Langsung ke Rekening