Pak Kiai Merasakan di PKS Tak Nyaman Lagi

jpnn.com, JAKARTA - Tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Barat (Jabar) KH Mohammad Sabiqin memutuskan keluar dari partai tempatnya berkiprah sebagai politikus. Menurutnya, suasana di internal PKS sudah tak nyaman baginya.
Sabiqin menyampaikan pengunduran dirinya melalui sebuah surat bertitel Keluar dari PKS. “Tak nyaman saja,” ujarnya saat dihubungi JPNN.
Pengasuh Pondok Pesantren Khusnul Khatimah, Kuningan, Jawa Barat itu mengaku tak akan berurusan dengan PKS ataupun partai politik lain. Sebab, dia memilih menekuni pendidikan.
“Netral saja. Mau aktif di pendidikan saja,” ujar Sabiqin. Baca juga: Wassalam, Kiai M Sabiqin Putuskan Keluar dari PKS
Sebelumnya surat Sabiqin yang berisi pengunduran dirinya dari PKS beredar via WhatsApp. Mantan ketua Bidang Kaderisasi DPW PKS Jabar itu sudah merasa tak sepaham lagi dengan partainya, terutama terkait peringatan atau tazkirah dari Dewan Syariah Pusat DPP PKS melalui surat DPP PKS bernomor 60/T/DSP-PKS/1439 tentang Komitmen Kepada Jemaah.
Selain itu, Sabiqin juga merasa dicurigai di internal PKS. “Ikhwah fillah, sudah lama keberadaan saya di PKS dicurigai dan dianggap tidak loyal, tentu salah besar walaupun memang sudah lama hati saya meragukannya,” ujar Sabiqin sebagaimana dalam suratnya.(boy/jpnn)
Tokoh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jawa Barat (Jabar) KH M Sabiqin merasa tak nyaman lagi jika harus bertahan di partai tempatnya berkiprah selama ini.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 3 Pesan Penting Sekjen PKS kepada Semua Anggota DPRD
- Fraksi PKS: Parlemen Uni Eropa Harus Gunakan Kekuatannya Mendukung Palestina Merdeka
- Inisiator Sumbar Cerdas Rahmat Saleh Berharap Kuota Beasiswa KIP tak Hanya Utamakan Kampus Negeri
- Elite PKS Beri Wejangan ke Anggota DPRD, Bicara 4 Kunci Kesuksesan
- Lewat Program Ini, Telkom Berkomitmen Mengatasi Perubahan Iklim di Indonesia
- Biaya Pemilu Mahal, Rahmat Saleh Dorong Sistem e-Voting di Pesta Demokrasi 2029