Pak Mahfud Bagus, tapi Bisa Jadi Jebakan buat Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Democratic Center for Strategic Studies (Indemis) Girindra Sandino menilai Moh Mahfud MD bukanlah sosok yang tepat untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi) di Pemilihan Presiden (Pilpres). Alasannya, mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu tidak memiliki dua modal penting untuk maju pilpres, yakni dukungan finansial dan partai politik.
"Sebelumnya politikus PKB Jazilul Fawaid bilang, nama Mahfud MD tidak merepresentasikan Nahdlatul Ulama dan para kiai. Maka dapat disimpulkan modal politiknya kurang," ujar Girindra di Jakarta, Sabtu (14/7).
Kelemahan Mahfud lainnya adalah elektabilitas. Girindra mengatakan, berbagai survei menunjukkan elektabilitas Mahfud tak begitu moncer.
Padahal, Jokowi sangat membutuhkan sumbangan elektoral dari calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya. Salah satunya karena Mahfud bukanlah representasi sosok luar jawa.
"Mahfud juga berasal dari Jawa, kelahiran, Sampang, Madura, Jawa Timur. Besar kemungkinan pemilih luar Jawa akan memalingkan pilihannya secara psikologis kepada tokoh yang mewakili mereka, yakni kandidat yang berasal dari luar Jawa," kata Girindra.
Sekretaris jenderal Serikat Kerakyatan Indonesia (Sakti) itu meyakini Jokowi lebih membutuhkan figur cawapres dari kalangan ulama. Sebab, masyarakat terkesan muak dengan oknum politikus yang kerap tersandung korupsi.
Sementara di sisi lain, kata Girindra, kepercayaan publik kepada para ustaz maupun ulama meningkat tajam. Karena itu Girindra menyarankan kepada kubu Jokowi agar lebih peka dalam menjarung bakal cawapres.
Girindra menambahkan, meski Mahfud dikenal sebagai negarawan yang baik, cerdas, akademisi yang produktif dan memiliki rekam jejak yang baik, namun tidak memiliki akseptabilitas dan elektabilitas tinggi.
Pengamat politik menilai elektabilitas Mahfud MD masih pas-pasan dan tak akan mendongkrak tingkat dukungan untuk Jokowi di Pilpres 2019.
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?
- Hasto Terima Serangan Masif Setelah PDIP Umumkan Pemecatan Jokowi