Pak Manteb

Pak Manteb
Ki Manteb Sudarsono dalam sebuah pertunjukan. Foto: ISWARA BAGUS/RADAR SOLO

Dunia campur sari melahirkan Didi Kempot sebagai ikon dan dewa baru yang dipuja-puja sampai histeris oleh penggemar-penggemarnya.

Dalam sejarah kesenian tradisional belum pernah ada ikon pop yang lahir dari musik tradisional dan menjadi idola lintas budaya seperti Didi Kempot.

Didi Kempot menjadi fenomena baru kebangkitan musik tradisional di era digital. Ia meninggal pada Mei 2020, tetapi legasinya akan tetap hidup.

Musik campur sari yang sebelumnya medioker, sekarang berubah menjadi ikon musik modern yang bergengsi.

Pertunjukan wayang kulit menghadapi persoalan yang sama dengan semua jenis kesenian tradisional lainnya.

Menghadapi munculnya platform media baru wayang harus melakukan penyesuaian, dan terbukti wayang behasil melakukannya.

Format baru yang disesuaikan dengan durasi televisi ternyata bisa menghasilkan pertunjukan yang tetap menarik.

Beda dengan ludruk, ketoprak, atau kesenian lain, wayang mempunyai banyak aliran pakeliran yang melahirkan banyak sekali dalang-dalang kreatif.

Di tangan Pak Manteb, pertempuran wayang menjadi adegan yang hidup, penuh dengan gerakan cepat yang indah dan elegan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News