Pak, Mengapa Kuntilanak? Rambut Terurai tapi Itu Hantu
Begitupun dalam bahasa tiociu, Pontianak lebih sering disebut Khuntien. Biasanya dengan sedikit penambahan lafadz tanpa arti di ujung kata seperti "na".
“Misalnya, jika mereka ditanya “Mau kemana?” Kemunginan dia akan menjawab “Ke Kun Tian na,” tulis Denia di laman Facebooknya.
Denia mengaku dalam hati kecilnya sering komplain kenapa asal muasal Pontianak lebih erat dengan hal mistis.
Namun komplain tersebut tidak cukup menutupi kebanggaannya kepada kota kelahirannya tersebut.
Karenanya, ia meminta pemerintah provinsi tidak usah berkeras jika rencananya itu akan mendapat penolakan dari masyarakat.
“Pendirian patung itu memang menggunakan lahan Prov (Kalbar,red) dan dana APBD Prov. Tetapi itu tetap uang rakyat, Pak. Tak ada untungnya pula buat anda secara politis, percayalah, melunaklah,” tutupnya.
Gelombang penolakan juga datang dari anggota DPRD Kota Pontianak yang dalam waktu dekat ini berencana melakukan koordinasi dengan DPRD Provinsi Kalbar untuk memanggil Kartius.
"Kita tidak bisa langsung memanggil kepala dinas provinsi ya, tapi kita akan koordinasi dengan DPRD Provinsi Kalbar, khususnya Dapil Kota Pontianak untuk memanggilnya," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Alwi Almuttahar, tadi malam.
Bagi banyak orang, makhluk misterius seperti kuntilanak sangatlah menakutkan.
- Pontianak Optimistis Raih Juara Umum Festival Melayu Kalbar XIII 2024
- Diproduseri Gito Huang, Film Anak Kunti Bakal Syuting Di Yogyakarta
- Bahasa Melayu Pontianak, Kain Kalengkang dan Arsitektur Masjid Jami Ditetapkan sebagai WBTb
- Lagi, Pontianak Meraih Penghargaan Kota Layak Anak
- Kota Pontianak Sukses Meraih Kotaku Award 2023
- Porprov XIII Kalbar, Kota Pontianak Menargetkan Juara Umum