Pak Polisi Bingung: Aksi Bela Tauhid Maunya Apa sih?
jpnn.com, JAKARTA - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) dan unsur lainnya berencana menggelar Aksi Bela Tauhid 211 pada 2 November 2018. Aksi itu menyikapi adanya pembakaran bendera tauhid di Garut, Jawa Barat nenerapa waktu lalu.
Terkait adanya aksi itu, Mabes Polri meminta semua pihak bisa menahan diri. Apalagi kasus itu kini sudah diproses oleh Polda Jawa Barat.
“Tuntutannya apa? Kalau penegakan hukum, baik yang bawa bendera maupun yang bakar bendera, kan sama-sama sudah diproses hukum. Jadi apa lagi tuntutannya?” kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Rabu (31/10).
Diketahui Polda Jabar telah menjadikan Uus Sukmana sebagai tersangka karena membawa bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Setelah dilakukan pengembangan, polisi juga menetapkan dua oknum Banser sebagai tersangka. Mereka adalah F dan M.
Mereka bertiga dijerat Pasal 174 KUHP. Bunyinya: Barang siapa dengan sengaja mengganggu rapat umum yang tidak terlarang, dengan mengadakan huru hara, atau membuat gaduh, dihukum penjara selama lamanya tiga minggu atau denda sebanyak banyaknya Rp 900. (cuy/jpnn)
GNPF-U dan unsur lainnya berencana menggelar Aksi Bela Tauhid 211 pada 2 November 2018. Namun, pihak kepolisian mempertanyakan tujuan aksi tersebut?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan
- Polda Papua Masih Menunggu Petunjuk Mabes Polri Soal Kuota Bintara 2025
- Propam Periksa 256 Senjata Api Personel Kepolisian di Polda Kalsel
- Acungi Jempol Mabes Polri, Edi Minta 18 Oknum Polisi Diduga Peras WN Malaysia Dipecat
- Gelar Aksi di Mabes Polri, Sakral Desak Mantan Kepala Daerah di Dumai Ini Segera Diproses Hukum
- 26 Pati Polri Naik Pangkat, 2 Irjen Resmi jadi Komjen
- Dibawa ke Mabes Polri, AKP Dadang Diborgol, Dikawal Ketat Provos