Pak Polisi Jangan Cuma Omdo, Jangan jadi Pemadam Kebakaran

jpnn.com - JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) berharap para pejabat kepolisian tidak sekadar omdo alias omong doang dalam pemetaan daerah rawan konflik.
Ketua IPW, Neta S Pane mengatakan omongan harus ditindaklanjuti dengan kerja nyata dan meningkatkan kinerja bawahan.
Artinya, ketika pemetaan daerah rawan itu sudah dipaparkan, kinerja jajaran kepolisian di daerah rawan tersebut pun sudah harus disiagakan. "Tidak ada cela, kerawanan itu meletus menjadi kerusuhan, seperti di Tolikara dimana tempat ibadah dibakar saat salat Idul Fitri," kata Neta, Senin (20/7).
Menurut Neta, jika ada kapolsek, kapolres, dan kapolda tidak komit, Kapolri jangan segan-segan untuk mencopotnya. Sebab masih banyak anggota Polri yang mau menjadi kapolsek, kapolres maupun kapolda yang mampu menjaga keamanan wilayahnya.
"Kapolsek, kapolres, dan kapolda bukan raja kecil tapi pelayan masyarakat dan pelayan masyarakat dan penjaga keamanan," ujarnya.
Selain meningkatkan kepekaan dan kepedulian para pimpinan kepolisian di daerah, ada dua hal lagi yang harus dilakukan Polri. Pertama, meningkatkan kinerja intelkamnya terutama di daerah rawan konflik. Intelkam harus benar-benar menjadi mata dan telinga Polri dalam rangka melakukan deteksi dan antisipasi dini.
"Intelkam harus bisa mengubah kinerja Polri sebagai "pemadam kebakaran" menjadi "pengurai api" agar konflik tidak muncul ke permukaan," jelasnya.
Kedua, meningkatkan koordinasi kerja antar institusi intelijen, yakni antara Intelkam Polri dengan BIN daerah dan intelijen TNI, sehingga terjadi sinerji yang solid untuk membangun kinerja dan tidak ada "pembusukan" atau saling "menjatuhkan" satu sama lain.
JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) berharap para pejabat kepolisian tidak sekadar omdo alias omong doang dalam pemetaan daerah rawan konflik.
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!
- Pakar Nilai Penegak Hukum Korup Harus Dihukum Berat