Pak Polisi, Tolong, Jangan Anggap Publik Tak Paham Kasus Kematian Brigadir J
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI Didik Mukrianto mengingatkan pihak kepolisian agar tidak menganggap publik tak memahami soal kasus penembakan Brigadir J oleh Bharada E di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Dia mengatakan polri harus sadar bahwa mereka hidup di "rumah kaca" yang bisa dilihat oleh semua orang.
"Ke mana pun dia (polisi, red) melangkah dan lakukan, di situ lah masyarakat hadir sebagai bentuk partisipasi publik," kata Didik kepada wartawan, Jumat (15/7)
Dia mengatakan terkait kasus polisi tembak polisi itu, wajar jika publik curiga lantaran informasi yang disampaikan agak terlambat.
"Kemudian publik juga mencurigai kenapa olah TKP tertutup dan muncul informasi yang lain, bahkan sekarang berkembang di publik korban ini juga butuh keadilan. Nah, orang mati, kok, disalahkan," lanjutnya.
Ketua Bidang Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat itu menyebutkan polisi harus tanggung jawab terkait informasi yang disalurkan ke publik.
Informasi yang disalurkan harus sesuai dengan akal sehat dan logika berpikir.
Legislator dari Dapil Jawa Timur IX itu juga menyebutkan jika polisi tidak transparan dan menyampaik informasi kepada publik dengan benar maka akan berdampak pada kredibiltas Polri.
Didik Mukrianto mengatakan pihak kepolisian jangan menganggap publik tidak memahami kasus kematian Brigadir J dalam baku tembak di rumah irjen Ferdy Sambo.
- Pemerasan Penonton DWP, Polri Harus Periksa Pimpinan 18 Oknum Polisi
- Brigjen Mukti Juharsa: Fredy Pratama Pasti akan Kita Tangkap
- 18 Polisi Terduga Pemeras Penonton DWP Mencoreng Institusi, Kompolnas Minta Polri Tegas
- 5 Berita Terpopuler: Ada Tuntutan Pemecatan, Honorer Non-Database BKN Minta Kesempatan Kedua
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan