Pak Prabowo Pasti Rugi kalau Demokrat Sakit Hati
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebut langkah kubu Prabowo - Sandiaga mengumumkan jatah menteri untuk partai pengusung kurang strategis. Bahkan, langkah itu kemungkinan telah melukai perasaan Partai Demokrat.
"Sebab justru jatah, tanda kutip ya, jatah Partai Demokrat tidak disebut, padahal di antara partai pendukung Prabowo, selain Gerindra, yang paling besar adalah Demokrat," ucap pria yang juga menjabat Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia itu di Jakarta, Rabu (3/4).
Menurut dia, kubu Prabowo - Sandiaga harus menggelar pembicaraan intensif ke Demokrat setelah mengungkapkan jatah menteri. Terutama, untuk meminimalisir kekecewaan kader partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.
"Nah, tetapi kemudian sepertinya ada penyelesaian di belakang layar, yang mungkin bisa meminimalisir efek blunder," ucap dia.
BACA JUGA: Demokrat Tidak Akan Bicara Jatah Kursi Menteri ke Prabowo Sebelum Laga Selesai
Burhanuddin mengatakan Prabowo - Sandiaga akan menerima efek buruk jika suasana kekecewaan menyelimuti Demokrat. Tidak tertutup kemungkinan, partai berlambang Mercy itu akan mematikan mesin pemenangan untuk Prabowo - Sandiaga.
"Itu akan merugikan kepentingan Pak Prabowo sendiri," pungkas dia.
Sebelumnya, Direktur Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Hashim Djojohadikusumo mengakui telah berbicara dengan capres Prabowo Subianto, terkait porsi menteri untuk partai koalisi Indonesia Adil dan Makmur.
Pengamat politik Burhanudin Muhtadi menyebut langkah kubu Prabowo - Sandi soal jatah menteri kemungkinan telah melukai perasaan Partai Demokrat
- Sidang Kabinet 3 Bulan Kerja, Prabowo Puji Kinerja Para Menterinya
- Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri Gelar MIF 2025
- AHY Ungkap Partai Demokrat Sempat Dijegal Saat Ingin Masuk Pemerintahan
- Prabowo Resmikan 37 Proyek Ketenagalistrikan, 3 Dikerjakan oleh PLN UIP JBB
- Puan Yakin Megawati dan Prabowo Berkeinginan Bertemu Secepatnya
- Heboh Konflik Agraria dan Pagar Laut, KPA Singgung Aksi Akrobat Berjemaah