Pak Presiden, Di Karimun, Bensin Sebotol Rp 50 Ribu
“Karena sudah meresahkan masyarakat banyak, kami minta polisi bertindak. Contohnya di Kota Batam saja, aparat bisa bertindak mengapa di Karimun tidak. Jangan sampai suasana yang sudah kondusif, menjadi tidak terkendali hanya karena krisis BBM ini,” kata Azman, mengingatkan.
Selain BBM, sebut Azman, air dan listrik merupakan kebutuhan primer bagi warga. Jika ketersediaannya sudah terganggu, jelas akan membuat aktivitas masyarakat lumpuh.
Oleh karenanya, pemerintah harus benar-benar menjamin ketersediaan BBM, air dan listrik tersebut. “Kalau pemimpin saja sudah tidak serius menangani tiga persoalan pokok ini, lebih baik mundur,” ucap Azman.
Kekecewaan terhadap pemerintah dalam menangani krisis BBM pun disampaikan tokoh masyarakat Kabupaten Karimun, H.Arifin Zainuddin.
“Kan aneh terbit pernyataan kalau persediaan BBM di SPBU kosong dikarenakan ada dokumen yang ketinggalan sehingga minyak tidak bisa dibawa langsung ke Karimun. Kok masalah teknis mengenai dokumen bisa lupa dibawa? Ini namanya tidak becus bekerja,” tegasnya.
Lanjut Arifin, kondisi ini merupakan preseden buruk bagi pemerintah daerah Kabupaten Karimun. Artinya, tidak bisa memberikan ketegasan kepada setiap instansi yang diberikan tanggungjawab. (san)
KARIMUN - Krisis bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis premium atau bensin di Karimun membuat masyarakat setempat mulai gerah. Warga yang tergabung
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Terpilih Jadi Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi Tampil Sangar
- Massa PP dan GRIB Jaya Nyaris Bentrok di Kampar, Brimob-TNI Turun Tangan Mediasi
- Bayt Mohammadi Gabungkan Spiritualitas dan Pemberdayaan Masyarakat
- Wouw, 2 Pejabat Lulus Seleksi PPPK 2024 Mengundurkan Diri
- Periksa 14 Saksi Terkait Kebakaran Glodok Plaza, Polisi Belum Tetapkan Tersangka
- Peringatan Dini Awal Februari 2025: Jateng Waspada Angin Kencang