Pak SBY Dikenal Santun, Kok Andi Arief Malah Begitu?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Firman Manan menyoroti kebiasaan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief melontarkan hal-hal kontroversial termasuk hoaks melalui media sosial. Menurutnya, berbagai pernyataan Andi justru bertentangan dengan slogan santun dan cerdas yang diusung partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Firman mengatakan, berbagai pernyataan Andi yang memicu kontroversi malah membingungkan pemilih tentang karakteristik PD. “Strategi SBY yang membangun citra dirinya sebagai politisi santun sekaligus karakter Demokrat sebagai partai yang santun bisa terkikis oleh pernyataan-pernyataan Andi Arief yang cenderung ofensif," kata Firman, Selasa (8/1).
Dosen ilmu politik di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung itu menuturkan, SBY terus membangun citra PD yang bersih, cerdas dan santun demi memikat pemilih. Menurut Firman, PD sebagai peserta pemilu harus menghadapi parliamentary threshold (PT) 4 persen.
Namun, bila politikus-politikus PD justru membuat blunder maka partai pemenang Pemilu 2009 itu bakal kesulitan melewati PT. “Sehingga Partai Demokrat terancam posisinya untuk kembali masuk ke DPR periode 2019-2024," ulasnya.
Karena itu Firman mengatakan, SBY harus menertibkan kader-kadernya yang justru menjauh dari slogan cerdas dan santun. “Demi mencegah karakteristik politik santun Partai Demokrat tergerus oleh manuver yang dilakukan oleh kader-kadernya seperti Andi Arief," ujar Firman.(gwn/jpc)
Kebiasaan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat (PD) Andi Arief melontarkan hal-hal kontroversial termasuk hoaks melalui media sosial bisa menjadi blunder.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kenaikan PPN 12 Persen, Marwan Cik Asan Mendukung karena Ada Perlindungan bagi Masyarakat Bawah
- Bank Mandiri Resmi jadi Sponsor Jakarta LavAni, Siap Gebrak Proliga 2025
- Berita Duka, Ketua Demokrat SBD Johanis Ngongo Ndeta Meninggal Dunia
- PBVSI Apresiasi Saran dari SBY Soal Jumlah Peserta Proliga 2025
- Maulana Kabbani
- Abdul Rachman Thaha Gabung ke Demokrat, Ada Faktor Anwar Hafid