Pak SBY Naik Karena Satu Kalimat Sindiran, Bagaimana dengan Prabowo?
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Tony Rosyid mengatakan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto -Sandiaga Salahudin Uno diuntungkan dengan banyaknya gangguan yang dialami selama ini.
"Saya tidak bisa membayangkan andaikata gangguan itu tidak ada, potensi menang Prabowo - Sandi meragukan. Gangguan itu harus dikapitalisasi menjadi sebuah potensi yang sekarang ini tampaknya menjadi angin segar untuk 02," ujar Tony dalam diskusi bertajuk 'Kampanye 02 Sering Diganggu: Tegakkan Fair Play!' yang digelar di Sekretariat Nasional (Seknas) Prabowo-Sandi, di Jakarta, Rabu (10/4).
Tony menilai, semakin gangguan itu nyata, maka elektabilitas Prabowo-Sandi semakin diuntungkan. "Masih ingat ketika Pak SBY (menang di Pilpres 2004 lalu). Cukup satu kalimat yang mengangkat Pak SBY, yaitu ‘jenderal kanak-kanak’," ucapnya.
(Bacalah: Prabowo Tembus 50 Persen, Jokowi Mustahil Mengejar)
Menurut pengajar di Universitas Islam Negeri Syarief Hidayatullah Jakarta ini, kalimat sindiran itu menjadi pintu bagi SBY maju sebagai calon presiden dan kemudian menang.
"Sementara Pak Prabowo, banyak sikap, perilaku, kalimat yang menyerang Pak Prabowo. Dia menampung undecided dan swing voters. Saya heran, itu seperti tidak disadari kubu pasangan capres nomor urut 01," katanya.
Tony juga mengatakan, jika dia seorang bagian dari Prabowo - Sandi, maka akan sujud syukur dengan semua gangguan yang dialami paslon 02. Sebab dengan adanya gangguan-gangguan yang dirasakan selama ini, peluang menang menjadi besar.
"Banyak yang tanya kepada saya menangnya di mana? Saya katakan, sampai saat ini sulit membuat analisis teoritis 01 bisa menang. Tunjukkan saya satu analisis yang membuat saya yakin 01 bisa menang," tuturnya.
Pengamat mengatakan Prabowo Subianto justru diuntungkan dengan banyaknya gangguan yang dia alami selama ini.
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Karyawan PT Sritex Bakal Demo di Jakarta, Sebut Nama Prabowo
- Arief Poyuono Merespons Polemik PPN 12 Persen
- Kenang 20 Tahun Tsunami Aceh, Mentrans Iftitah: Momen Penting dalam Bangun Indonesia
- Pengamat: Prabowo Bisa Mengajukan Penundaan PPN 12 Persen dalam APBNP 2025
- Denny JA Sebut Prabowo dapat Sentimen Negatif soal Pilkada Dipilih DPRD