Pak SBY, Please Deh..
Rabu, 15 Desember 2010 – 10:58 WIB
Dalam kuliah umum Dies Natalis ITS ke-50 kemarin, Presiden SBY menyebut a little success story of Timnas PSSI di Piala AFF. Bisa membonsai tiga negara sekaligus, Malaysia, Laos dan Thailand tanpa basa basi, total 13 gol. Saya setuju, atmosfer sepak bola kita sedang bersinar terang. Lalu beliau mempertautkan kemenangan itu dengan sukses Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang, beberapa waktu silam. :TERKAIT Saat dua lembaga kompetisi itu bersaing, tak ada yang dirugikan! Sepak bola lebih bergairah. Banyak alternatif tontonan, yang sama-sama sepak bola. Frekuensi pertandingan makin banyak. Industri yang berorbit di pusaran sepak bola makin berbiak. Oportuniti menjadi pemain superstar, pelatih hebat, wasit berkarakter, terbuka lebih lebar. Infotainment pun punya objek selebriti baru! Anak bola!
Jujur, saya agak sulit menelan kalimat itu. Serasa ada yang menghambat di tenggorokan. KSN itu semacam project gagal yang sudah tertimbun lama di benak lupa masyarakat bola negeri ini. Gagal mereformasi struktur PSSI yang dianggap melempem! Justeru memperkokoh nilai tawar Nurdin Halid sebagai Ketua Umum. Pasca kongres juga tak terjadi perubahan apapun, kecuali hubungan pengurus PSSI dengan pers seperti Popeye dan Brutus aja!
Baca Juga:
Kalau Presiden SBY menyebut, PSSI belakangan berbenah kuat, menata internal, setelah Arifin Panigoro merilis Liga Primer Indonesia (LPI), saya bisa mengangguk. Pemerintah, PSSI dan publik harus berterima kasih pada LPI! Ambisi dan strategi branding LPI itu harus dibaca sebagai multivitamin, steroid dopping, coffein, nicotine, atau apa saja yang merangsang penyembuhan bopeng-bopeng wajah kompetisi kita.
Baca Juga:
Dalam kuliah umum Dies Natalis ITS ke-50 kemarin, Presiden SBY menyebut a little success story of Timnas PSSI di Piala AFF. Bisa membonsai tiga negara
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing