Pak SBY, Please Deh..
Rabu, 15 Desember 2010 – 10:58 WIB
Ah, nggak penting juga mencari klaim siapa pahlawan di balik popularitas Timnas sekarang. Pak SBY sepertinya lagi jatuh cinta sama Irfan Bachdim dkk, sama dengan ratusan ribu ABG yang nge-fans sama pria bule yang sudah dinaturalisasi itu. Dua hari silam, Senin, 13 Desember lalu, Pak SBY berkunjung ke lapangan latihan Timnas. Ya, sudah tentu, beberapa jam sebelumnya Paspampres mensterilkan lokasi, termasuk wartawan olahraga yang tiap hari nongkrong di sana.
Baca Juga:
Senang juga punya presiden yang hobi bola. Tiga kali partai home Piala AAF itu, Pak SBY nonton bareng di Denpasar, Cikeas dan Istana Merdeka. Tiga kali ditonton via layar kaca, tiga kali pula anak asuh Alfres Riedl menang. Jadi ada bagusnya, beliau tidak menonton langsung di stadion, tetapi cukup nonton bareng di tempat lain. Terbukti kan" Coba kalau beliau hadir langsung ke stadion" Malah belum tentu bisa mengukir sejarah manis! Bisa seri, bisa pula kalah!
Soal hoki, nasib, tidak ada yang punya pisau analisis yang presisi. Komentator tivi yang merasa paling jago dan sok ngerti saja, tak gampang membaca peruntungan. Sementara sepak bola ini olahraga yang sarat dengan faktor lucky. Main hebat, belum tentu menang. Main jelek, belum tentu kalah. Itulah asyiknya bermain bola, tak bisa ditebak, karena bola itu betul-betul bundar.
Kalau boleh saya sarankan, Pak SBY nggak usah nonton langsung deh" Jangan ke Gelora Bung Karno, Kamis malam besok ya.. Please.. Timnas "mudah-mudahan" menang hebat lagi, jika ditonton presiden melalui layar kaca atau layar lebar! Bukan bermaksud kurang ajar, apalagi berniat tak sopan. Semua orang di negeri ini tahu kok, Pak SBY gemar sepak bola, pintar membuat lagu, bisa bermain gitar dan organ.
Dalam kuliah umum Dies Natalis ITS ke-50 kemarin, Presiden SBY menyebut a little success story of Timnas PSSI di Piala AFF. Bisa membonsai tiga negara
BERITA TERKAIT
- Batal Didatangi Massa Buruh, Balai Kota DKI Lengang
- Jangan Menunggu Bulan Purnama Menyapa Gulita Malam
- Dua Kali Getarkan Gedung, Bilateral Meeting Jalan Terus
- Agar Abadi, Tetaplah Menjadi Bintang di Langit
- Boris Yeltsin Disimbolkan Bendera, Kruschev Seni Kubisme
- Eskalator Terdalam 80 Meter, Mengusap Mulut Patung Anjing