Pak SBY, Please Perintahkan Kader PD Ikut Tax Amnesty

jpnn.com - jpnn.com - Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supatrikno menepis kritik dari Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut program tax amnesty (pengampunan pajak) salah sasaran.
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan, sasaran program pengampunan pajak memang kalangan menengah ke atas.
"Tidak juga (salah sasaran, red). Yang sudah melaporkan tax amnesty tentu orang yang menengah ke atas, yang kecil malah butuh subsidi bukan amnesti," ujarnya kepada JawaPos.com, Kamis (9/2).
Hanay saja Hendrawan mengakui, sejauh ini yang terlihat baru sebatas deklarasi harta para peserta tax amnesty. Sedangkan untuk repatriasinya belum terlihat signifikan. "Dari uang tebusan belum seperti yang diharapkan," ucapnya.
Karenanya, kata Hendrawan, pemerintah sedang menggenjot repatriasi. Caranya dengan sosialisasi ke berbagai kalangan khususnya kepada kelompok berpenghasilan menengah ke atas seperti politikus, pejabat publik, direksi BUMN, dokter, advokat, artis dan lainnya.
Hendrawan bahkan menyarankan SBY yang juga Presiden RI Keenam untuk ikut mensosialisasikan. Atau, SBY setidaknya memerintahkan kader-kader PD untuk mengikuti tax amnesty.
"Harusnya, terutama yang jadi pejabat publik karena selama sepuluh tahun kan banyak kader-kader yang terafiliasi Partai Demokrat menjadi komisaris dan direksi BUMN," pungkas politikus PDIP itu.(dna/JPG)
Anggota Komisi XI DPR Hendrawan Supatrikno menepis kritik dari Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menyebut program
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dukung Pembentukan Bank Emas, Legislator Demokrat Bicara Soal Kemandirian Ekonomi
- Berfoto Bersama Prabowo, Jokowi, dan SBY, Puan: Silaturahmi Presiden dengan Ketua Lembaga
- Herman Deru-Cik Ujang Kompak Ikuti Parade Senja yang Dihadiri Prabowo, Jokowi dan SBY
- AHY Berkisah soal Megawati dan Prabowo Tak Suka Demokrat Dibegal
- AHY Beri Tongkat Komando Bertuliskan Asmaulhusna kepada Prabowo, Apa Maknanya?
- Momen Prabowo Goda AHY dan Gibran, Mbak Puan Melirik