Pak Sutopo Punya 102 Grup WhatsApp
jpnn.com - JPNN.com - Infromasi soal bencana terkadang datang saling bertabrakan. Deras, mengalir dari kanan dan kiri. Semua orang yang panik karena bencana seolah berlomba untuk mengabarkan informasi paling cepat. Tujuannya bisa jadi bagus, agar segera ada penanganan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho pun pernah mengalami kondisi itu dulu. ’’Sekarang sudah tidak lagi. Semua mulai dari polisi dan SAR sepakat data bencana satu pintu di BNPB,’’ ujar doktor bidang manajemen lingkungan IPB tersebut.
Bagaimana dia mengelola informasi yang begitu banyak saat bencana? Di smartphone-nya setidaknya terdapat 102 grup WhatsApp. Sebagian besar digunakan untuk mengumpulkan informasi dan penyaringan data. Informasi itu lantas didistribusikan ke enam grup WA masing-masing berisi 250 kontak telepon yang terdiri atas stakeholder hingga wartawan.
’’HP kadang juga hang. Lihat nih ada 1.195 pesan yang belum terbaca,’’ tambah pria kelahiran Boyolali itu, lantas tersenyum.
Dia menuturkan, media berperan sangat besar untuk penanggulangan bencana. Sebab, informasi yang disebarkan BNPB bisa disebarkan kepada khalayak. ’’Termasuk menyelamatkan warga yang tertimpa bencana,’’ tandasnya. (jun/c15/ang)
JPNN.com - Infromasi soal bencana terkadang datang saling bertabrakan. Deras, mengalir dari kanan dan kiri. Semua orang yang panik karena bencana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Banjir di Bangli Menewaskan Seorang Bocah Tewas
- 2 Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Belum Juga Ditemukan
- Banjir dan Longsor Sukabumi: 10 Warga Meninggal Dunia, Eros dan Oji Masih Dicari
- 2 Orang Meninggal Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lebak
- Banjir dan Longsor di Sukabumi, 2 Warga Meninggal, 10 Jembatan Putus
- BNBP: 10 Korban Tewas Tertimpa Longsor di Karo Sudah Dievakuasi