Pak Tayib si Penggali Liang Lahat, Mampu Kuliahkan Anaknya
Untuk menghidupi keluarga dan menyekolahkan anaknya, Tayib pada 1996 mendapatkan pekerjaan tambahan sebagai penjaga malam di sebuah perusahaan milik pemerintah daerah.
"Malamnya saya jaga mulai dari jam 10 pulangnya jam enam pagi. Itu tidak peduli tanggal merah atau hari besar tetap jaga," ungkapnya.
Dengan penghasilan tambahan itulah dia bisa menyekolahkan anak pertamanya hingga ke perguruan tinggi.
Tidak hanya itu anak keduanya lulusan SMA sudah bekerja juga. Sedangkan anaknya yang bungsu masih duduk dibangku SMA.
"Anak pertama saya laki-laki, dia sarjana yang diwisuda tiga tahun lalu dan sekarang bekerja di instansi pemerintah," ungkapnya.
Tak kehabisan akal untuk menafkahi keluarganya, kakek yang punya cucu kembar perempuan ini mendapat berkah dari hasil keringatnya menggali kubur. Uang yang disisihkan dan dikumpulkannya digunakan untuk menyewa lahan pertanian.
"Hasil yang saya dapatkan itu diputarkan lagi, sewa sawah milik orang dan ditanam padi, kalau ada waktu luang saya ke sawah," pungkasnya. (*/sam/jpnn)
TAYIB si penggali liang kubur. Untuk kebutuhan hidup kesehariannya, dia harus pandai-pandai mengais rezeki. Berkat keuletannya, dia mampu menyekolahkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408