Soal Buku "Jokowi Undercover"
Pak Tito Dinilai Pemimpin yang Unik
Berdasarkan data yang demikian itu, kata dia, lalu dilakakukan analisis dengan terlebih dahulu mengelompokkan data berdasarkan kategori tertentu. Yakni dengan mencari berbedaan dan persamaan dari perspektif tertentu untuk menarik kesimpulan dalam sebuah konsep tertentu.
"Dalam penelitian kualitatif disebut sebagai proses berfikir induktif menarik abstraksi berupa konsep atau kesimpulan," ujarnya.
Bila proses tersebut diteledani dalam suatu penelitian kualitatif, maka hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Dengan demikian, data yang disajikan mampu "berbicara" sendiri dan mempersempit ruang bagi penelaah lain menyangkal temuan penelitian.
Sebaliknya, bila prosedur penelitian tidak dilakukan secara ketat, utamanya dalam pengumpulan data dan melakukan proses berfikir ilmiah induktif, maka hasil penelitian pantas diragukan dan berpotensi sesat pikir.
Karena itu, setiap buku yang ditulis berbasis data penelitian, harus bersumber dari data primer dengan dukungan data sekunder.
Sedangkan analisis, pandangan dan penilaian sebagai pengayaan dalam sajian pembahasan. "Bukan sebaliknya," tegas pengajar di berbagai universitas itu.
Sebagai peraih gelar Ph.D dengan predikat magna cum laude, Emrus menilai Tito memberikan contoh pentingnya data dalam suatu penelitian.
"Menurutnya, seseorang disimpulkan sebagai keturunan dari A, harus didukung oleh data primer berupa dokumen, akta lahir, atau sumber pertama orang yang mengetahui," pungkas Emrus.
JPNN.com - Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing mengatakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian pemimpin yang unik. Tito tidak hanya menguasai bidang
Redaktur & Reporter : Boy
- Vonis Penulis Jokowi Undercover Mengandung Unsur Mendidik
- Hendropriyono Merasa Difitnah, Nama Baiknya Dicemari
- Kapolri Larang Penyebaran Buku Jokowi Uncercover
- Giliran Hendropriyono Laporkan Buku Jokowi Undercover
- Mahfud MD Pengin Punya Buku Jokowi Undercover
- Kapolri Buru Oknum di Belakang Layar Jokowi Undercover