Pak Tito Heran Videonya Dipotong Jadi 2 Menit dan Diviralkan
jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyikapi videonya yang viral di media sosial. Pasalnya, video itu menyebabkan Tito panen kritik dari sejumlah ormas Islam selain Nahdatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.
Dia mengakui, bahasa yang dia ucapkan di video itu kurang mengenakkan. “Di video viral saat sambutan yang mungkin dalam bahasannya kurang nyaman, ada hal yang mungkin kurang nyaman,” kata dia di kantor PBNU, Jakarta, Rabu (31/1).
Menurut dia, video yang viral itu merupakan pidatonya setahun lalu. Ketika itu, Tito memberikan sambutan di hadapan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kiai Ma’ruf Amin.
Tito menuturkan, videonya yang viral berdurasi dua menit. Sementara pidato aslinya hampir setengah jam atau 26 menit.
“Sebetulnya kata sambutan cukup banyak lebih kurang 26 menit, tapi dipotong dua menit dan dua menit itu mungkin ada bahasa-bahasa kalau hanya dicerna dua menit itu membuat beberapa pihak kurang nyaman mendengarnya,” papar dia.
Karena itu Tito mengaku langsung mengklarifikasi ke ormas-ormas Islam yang ada di Indonesia. Dia juga meminta Kiai Ma’ruf Amin agar ikut membicarakan hal itu ke ormas lainnya.
Pria kelahiran Palembang ini mempertanyakan mengapa video itu dimunculkan sekarang. “Menjadi pertanyaan sebetulnya bagi saya kok bisa muncul sekarang dan dipotong begitu,” imbuh dia.
Mantan Kapolda Papua ini menambahkan, Polri sangat berkepentingan untuk membangun hubungan baik dengan ormas-ormas mana pun sepanjang itu satu visi. Sebab, kepentingan Polri demi bangsa dan negara.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyikapi videonya yang viral di media sosial. Pasalnya, video itu menyebabkan Tito panen kritik dari sejumlah ormas Islam.
- Heboh Polisi Tembak Polisi di Sumbar, Perintah Kapolri Tegas!
- MUI Imbau Umat Islam Pilih Pemimpin yang Berintegritas, Tidak Terima Suap dan Politik Dinasti
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Polda Riau Tangkap 270 Pelaku Narkoba, Irjen Iqbal: Ini Sesuai Perintah Kapolri
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita
- Ketum TP PKK Mengingatkan Pentingnya Optimalisasi & Efisiensi Penggunaan Anggaran