Pak Tito Karnavian, Ada Saran Nih Agar Tak Terjadi Kegaduhan Terkait Pj Kepala Daerah
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi II DPR Anwar Hafid menilai perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang baik untuk mengatasi polemik pengangkatan penjabat (Pj) kepala daerah.
Dia menyarankan perlu komunikasi antara Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan gubernur yang mengusulkan nama Pj kepala daerah, namun ditolak pemerintah karena berbagai pertimbangan.
"Solusinya adalah Pj kepala daerah yang diusulkan gubernur yang ditolak Mendagri dikembalikan saja atau langsung telepon gubernur. Ini masalah komunikasi, koordinasi, dan konsultatif sehingga tidak menjadi gaduh," kata Anwar Hafid, Selasa (31/5).
Dia berharap pemerintah ke depannya bisa lebih mengakomodir usulan Pj kepala daerah yang diusulkan gubernur untuk menghindari kegaduhan di daerah.
Menurut dia, gubernur yang mengusulkan Pj kepala daerah merupakan dalam rangka ciptakan asas desentralisasi pemerintahan.
Anwar menilai dalam kasus Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi yang sempat menolak melantik Pj kepala daerah yang ditunjuk Mendagri, bisa diselesaikan tanpa menimbulkan kegaduhan.
"Sebaiknya usulan nama Pj dikembalikan ke gubernur untuk diperbaiki, itu lebih 'soft' sehingga kewibawaan pemerintah bisa terjaga," katanya.
Anwar menambahkan Kemendagri pasti telah melakukan penelitian dan penelusuran sebelum menerima atau menolak usulan nama-nama Pj kepala kepala daerah yang diusulkan gubernur.
Anggota Komisi II DPR Anwar Hafid menyampaikan saran untuk Mendagri Tito Karnavian agar tidak terjadi kegaduhan terkait pj kepala daerah
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Santri NU Sulteng Gabung Berani Gaspoll, Dukung Anwar-Reny Pemimpin yang Diinginkan Rakyat
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?
- Komisi XI DPR RI Desak Apple Bertanggung Jawab Atas Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia