Pak Tito Mau Jadi Kapolri, Mestinya Sudah Siap dengan Risiko Jabatan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Daeng Muhammad mengaku tidak mengerti dengan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengaku ingin pensiun dini. Terlebih, Tito akan genap setahun sebagai Kapolri pada Kamis lusa (13/7).
"Jadi, kami menanggapinya bahwa sikap yang diambil Tito itu merupakan keputusan sendiri (pribadi)," kata Daeng di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/7).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu menambahkan, sampai saat ini Tito tidak punya masalah secara komunikasi politik dengan Komisi III DPR. Karenanya, dia tidak mengerti ketika Tito tiba-tiba mengeluarkan pernyataan ingin pensiun dini.
"Kalau persoalan dia pensiun dini, atau sampai selesai masa dinasnya di kepolisian, itu kembali ke Pak Tito," katanya.
Daeng juga tidak sepakat dengan alasan mundur karena tekanan pekerjaan yang berat. Sebab, ketika seorang polisi berani mengambil keputusan dan tanggung jawab menjadi Kapolri, maka sudah harus siap dengan risiko jabatan.
"Tidak bisa menikmati jabatan tanpa mau mengambil akibat dari jabatan itu," katanya.
Hanya saja Daeng enggan bersepekulasi daat ditanya tentang kemungkinan Tito akan ikut dalam Pemilu Presiden 2019. "Silakan tanya Pak Tito. Saya tidak mau berasumsi dengan itu. Kalau Tiro atau anda berpendapat lain, ya itu hak anda," ujarnya.(boy/jpnn)
Anggota Komisi III DPR Daeng Muhammad mengaku tidak mengerti dengan pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengaku ingin pensiun dini. Terlebih,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kakorlantas hingga Kapolda Jawa Timur Diganti
- Dukung Program Presiden Soal Swasembada Pangan 2025, Kapolri dan Jajarannya Tanam Jagung 1 Juta Hektare
- Jenderal Listyo: Lebih dari 11 Ribu Siswa Mendaftar di SMA Taruna Kemala Bhayangkara
- Kapolri Diminta Tindak Penyidik yang Diduga Sandera Tersangka yang Menangi Praperadilan
- Perayaan HUT YBB Berlangsung Meriah, 5 Kapolri Senior Hadir
- Pemerintah Daerah Ikut Patungan Rp 5 Triliun untuk Membiayai Makan Bergizi Gratis