Pak Tito Waspadai Potensi Gangguan Pascapilkada di Sejumlah Daerah Ini

Pak Tito Waspadai Potensi Gangguan Pascapilkada di Sejumlah Daerah Ini
Mendagri Tito Karnavian. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengatakan jajarannya masih terus melakukan monitoring pascapemungutan suara Pilkada Serentak 2020.

Tito menegaskan bahwa ada daerah-daerah yang dianggap perlu perhatian, karena selisih perolehan suara antarpasangan calon di bawah tiga persen.

"Kalau di bawah tiga persen kami mewaspadai kemungkinan akan terjadinya gangguan konvensional dan sengketa," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (19/1).

Tito menjelaskan ada empat provinsi yang menggelar pemilihan gubernur dengan selisih suaranya tipis, yakni Kalimantan Selatan, Jambi, Sumatera Barat, dan Kalimantan Tengah.

"Bahkan, dua provinsi yakni di Kalimantan Selatan dan Jambi, range-nya di bawah satu persen. Kemudian, 2 persen sampai 3 persen adalah Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah," ungkap Tito dalam rapat yang dipimpin Ketua Komisi II DPR Ahmad Doli Kurnia itu.

Sementara itu untuk pemilihan wali kota ada tiga daerah yang persentase selisih suaranya di bawah tiga persen, yakni, Kota Metro, Samarinda dan Ternate.

Untuk tingkat kabupaten, ada 25 wilayah yang selisihnya di bawah tiga persen. Antara lain, Karimun, Sumba Barat, Mandailing Natal, Labuhan Batu, Sumbawa dan Belu.

Selain itu, lanjut Tito, ada  yang selisih suaranya nol koma sampai 1 persen seperti Penukal Abab Lematang Ilir, Tasikmalaya, Tojo Una-Una, Solok, Morowali Utara, Malaka.

Menurut Mendagri Tito, daerah yang selisih suara Pasloon di bawah tiga persen pada Pilkada Serentak 2020 perlu perhatian khusus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News