Pak Yuri Berkata Belum Tentu Itu Jenazah Pasien Corona
jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto menyebutkan, pasien meninggal dunia yang proses pemakamannya menggunakan protokol kesehatan, tidak selalu berarti jenazah korban virus corona.
Yuri menjelaskan, setiap pemakaman jenazah berpenyakit menular, pada dasarnya memakai protokol kesehatan.
Misalnya, ketika hendak memakamkan jenazah pasien Hepatitis B, HIV AIDS, Ebola dan COVID-19.
"Jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular, belum pasti itu jenazah COVID-19," ucap Yuri dalam keterangan resminya di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu (18/4).
Yuri menjelaskan, jenazah meninggal atas penyakit menular perlu dipastikan cairannya tidak keluar. Jika diperlukan, jenazah berpenyakit menular dibungkus plastik dan ditaruh di peti.
"Ini sudah menjadi standar teknis baku yang dilaksanakan di dunia kesehatan. Pastikan tidak akan ada cairan sedikit pun yang keluar dari jenazah itu. Bungkus dengan plastik dan kemudian masukkan ke dalam peti yang sudah kedap, dan dengan ditambahkan antiseptik yang cukup," ucap dia.
Sebelumnya, data nasional menyatakan bahwa kasus baru pasien meninggal Sabtu ini tercatat sebanyak 15 orang.
Jumlah itu masih lebih rendah dari temuan kasus baru pasien sembuh sebanyak 24 orang.
Pak Yuri menjelaskan, jenazah meninggal atas penyakit menular seperti terinfeksi virus corona, harus dipastikan cairannya tidak keluar.
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya