Pakai APD Saja Bisa Kena Corona Apalagi yang Tidak
Sementara, untuk tenaga kesehatan tingkat dua, di mana dokter, perawat, dan petugas laboratorium yang bekerja di ruang perawatan pasien, serta turut melakukan pengambilan sampel non-pernapasan atau di laboratorium, maka APD yang digunakan antara lain penutup kepala, kacamata pengaman, masker bedah, gown, dan sarung tangan sekali pakai.
Adapun pada tingkatan ke tiga atau yang paling berisiko tinggi, di mana tenaga kesehatan berkontak langsung dengan pasien yang dicurigai terinfeksi COVID-19, atau yang positif terjangkit virus tersebut, serta melakukan tindakan bedah yang menimbulkan aerosol, maka APD yang digunakan harus lebih lengkap, yakni penutup kepala, pengaman muka, pengaman mata, masker N95, cover all, sarung tangan bedah, dan sepatu boot anti slip.
"Kami mengimbau kepada seluruh tenaga kesehatan agar cermat dalam memilih dan menggunakan APD sesuai dengan tingkat risiko yang dilakukan dalam menangani pasien COVID-19," kata Arianti.
"Pemilihan APD yang baik akan melindungi tenaga kesehatan dari tertularnya virus corona. Kami berharap penanganan wabah COVID-19 bisa mencapai tujuannya membawa bangsa Indonesia keluar dari krisis ini," pungkasnya. (antara/jpnn)
Banyak tenaga kesehatan yang meninggal pada saat menangani pasien kena virus corona.
Redaktur & Reporter : Adek
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- KPK Jebloskan Eks Pejabat Kemenkes dan Pengusaha Terkait Korupsi APD Covid-19
- KPK Periksa Dirut PT Energi Kita hingga PT Permana Putra Mandiri
- KPK Panggil Akuntan dan Pejabat Kemenkes terkait Kasus Pengadaan APD
- Usut Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Panggil Dokter hingga eks Pejabat Kemensos
- Usut Kasus Korupsi APD di Kemenkes, KPK Cegah Dokter hingga Pihak Swasta