Pakai Cara Kampanye Digital, Parpol Bisa Hemat Anggaran Jelang Pemilu 2024

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan oleh KedaiKOPI, bahwa media yang paling dipercaya masyarakat saat ini masih dipegang oleh media konvensional seperti televisi.
Sementara media sosial menjadi media paling tidak dipercaya oleh publik.
“Suka atau tidak suka, selain TV, yang bisa diandalkan dan efektif ialah baliho-baliho. Jadi tidak bisa hanya mengandalkan media digital, selain tentunya harus dilihat dulu ceruk pemilihnya” kata Hendri.
Terkait pemilih pemula, Hendri juga mengungkap bahwa anak-anak muda yang memenuhi media sosial saat ini masih belum menjadi pemilih yang independen.
Hal ini berdasarkan data, di mana pilihan politik mereka masih terpengaruh oleh orang lain.
“Anak-anak yang baru mencoblos di 2024, pada saat memilih dipengaruhi pilihan orang lain, misalnya orang tua mereka,” kata Hendri Satrio.
Efektivitas kampanye di media sosial sebenarnya dirasakan betul oleh politikus PKS Mardani Ali Sera.
Dia mengungkapkan pengalamannya di pemilu legislatif 2019 lalu, lebih banyak membuat e-spanduk dan e-flyer ketimbang mencetak baliho-baliho konvensional.
Parpol bisa mengurangi anggaran dengan melakukan kampanye digital lewat media sosial.
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Besok, Partai Gelora Gelar Pelantikan Pengurus DPP dan DPW Periode 2024-2029
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak