Pakai Cara Kampanye Digital, Parpol Bisa Hemat Anggaran Jelang Pemilu 2024

“Digitalisasi menjadi cara mudah untuk mempengaruhi audiens. Lewat media sosial yang saya punya, saya dengan mudah menjangkau orang di daerah saya, dan juga lebih efektif,” ujar Mardani.
Meski demikian, Mardani menegaskan bahwa ‘pasukan darat’ juga tidak bisa dikesampingkan.
Menurutnya, suka saja tidak cukup, karena harus bisa memastikan warga harus juga memilih.
Senada dengan Mardani, kampanye digital juga dimanfaatkan oleh Politikus Muda Golkar yang juga Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Pilar Saga Ichsan.
Menurutnya, kampanye digital bisa menjangkau dengan mudah pemilih yang menggunakan media sosial.
“Pengalaman di Tangerang Selatan, yang mana sebagian besar telah menggunakan media sosial, itu kami maksimalkan untuk meraup suara. Namun, tetap harus dengan strategi, karena media sosial menyesuaikan dengan karakteristik, usia, pendidikan, akan berbeda” ungkap Pilar.
Namun terlepas dari itu semua, Peneliti BRIN dan Pengajar di Magister Ilmu Komunikasi UMJ, Prof. Siti Zuhro menegaskan yang terpenting dalam menyambut pemilu mendatang ialah pembenahan pola kampanye partai politik.
Menurutnya, Parpol harus berbenah dan memberikan pendidikan politik bagi masyarakat.
Parpol bisa mengurangi anggaran dengan melakukan kampanye digital lewat media sosial.
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Anis Matta: Partai Gelora Akan Menjelma Jadi Rumah Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Besok, Partai Gelora Gelar Pelantikan Pengurus DPP dan DPW Periode 2024-2029
- Megawati Beri Arahan ke Kepala Daerah PDIP: Fokus ke Rakyat, Jangan Main Anggaran
- KLB Gerindra Putuskan Prabowo Maju Capres 2029, Haryara Tambunan Merespons, Simak