Pakai Intonasi Tinggi, Bikin Megawati Terkejut

Pakai Intonasi Tinggi, Bikin Megawati Terkejut
SAKRAL: Paulus Pai yang bertindak sebagai atonis mengalungkan selendang tenun kepada wartawan Jawa Pos Diar Candra. F-YOPI TAPENU/TIMOR EKSPRES

Pengalaman berjumpa para presiden itu meninggalkan cerita masing-masing. Simson menyebutkan, saat menyambut SBY, dirinya dibrifing protokoler presiden bahwa natoni tak boleh melebihi 15 menit. Padahal, soal durasi, Simson tak bisa menentukan.

"Saya hanya bilang iya dan iya. Katanya, jadwal presiden padat. Jadi, harus singkat, padat, dan jelas," kata Simson. Untung, natoni SBY di Penfui, Kupang, saat itu pas 15 menit. "Kalau lebih, saya tak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya," sambung dia.

Sementara itu, Paulus dengan bangga menyebutkan Megawati selalu teringat kepada dirinya. Pada pertemuan pertama, 15 Maret 2003, di helipad SoE, Paulus mengawali natoni dengan nada tinggi. Ekspresi wajah Megawati tertangkap kaget. Paulus memaklumi itu. Lalu, pada pertemuan kedua, 15 Mei 2008, di Penfui Kupang, Megawati menghampiri Paulus.

"Rupanya kamu lagi yang menemui saya di sini. Saya sekarang sudah tak lagi kaget ketika kamu pertama mengucapkan salam pembuka (natoni, Red) tadi," kata Paulus menirukan kata-kata Megawati yang selalu diingatnya itu. (*/c10/tom)


Masyarakat Timor punya tradisi khusus untuk menyambut tamu yang dinamakan natoni. Tak sembarang orang bisa memimpin ritual itu. Wartawan Jawa Pos


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News