Pakai Mesin Ketik Kuno, Siapkan Buku Keseratus
Selasa, 23 April 2013 – 16:14 WIB
Soal produktivitas menulis, Romo Tondo bisa membuat siapa pun yang merasa dirinya penulis akan malu. Sebab, pada usianya yang memasuki 79 tahun, Romo Tondo punya tekad untuk bisa menggenapi penerbitan bukunya menjadi 100 judul.
Baca Juga:
"Sekarang masih 95 judul. Mudah-mudahan akhir tahun ini bisa terbit lima buku baru lagi," kata Romo Tondo ketika ditemui di ruang kerjanya di Paroki Kristus Radja, Tambaksari, Surabaya, kemarin (22/4).
Lima buku yang dalam proses penyelesaian tersebut bukan buku kacangan asal jadi, tapi termasuk buku yang membuat kening berkerut saat membacanya. Yakni, lima buku tentang ethnology (ilmu tentang etnik-etnik bangsa). Hebatnya lagi, buku itu ditulis dalam bahasa Inggris.
Romo Tondo juga membuktikan bahwa usia tua tidak mesti diiringi turunnya semangat untuk menulis. Dia bisa menulis dengan sangat cepat. Misalnya, yang ditunjukkan dalam sesi pemotretan kemarin. Ketika Jawa Pos meminta untuk mengetik di mesin ketik tuanya, dalam waktu tak lebih dari lima menit, dia bisa menulis lima paragraf tulisan yang bermakna. Tidak asal nulis.
Produktivitas Prof Dr KRMT John Tondowidjojo Tondodiningrat dalam menulis buku tak lepas dari "gen menulis" keluarga nenek moyangnya, Adipati
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala