Pakai Mesin Ketik Kuno, Siapkan Buku Keseratus

Pakai Mesin Ketik Kuno, Siapkan Buku Keseratus
EMPAT JAM SEHARI: Romo Tondo di depan mesin ketik manualnya yang terus menghasilkan buku-buku inspiratif. FOTO: Kardono setyorakhmadi/Jawa Pos
"Sudah terbiasa. Setiap hari tidak pernah lepas dari mesin ketik ini," ujar pastor di Paroki Kristus Radja itu.

 

Sebenarnya, di tengah kesibukannya menulis buku, jadwal harian Romo Tondo cukup padat. Bangun pukul empat pagi, dia memulai aktivitas pukul setengah lima. "Sebab, saya harus berdoa dulu selama setengah jam," ungkapnya.

 Ad2.ok/224

 sambungan 1-boks-a

 

 Saat sebagian orang masih meringkuk di tempat tidur, direktur Yayasan Sanggar Bina Tama itu sudah masuk ruang kantornya. Tujuannya, kalau tidak menulis "meneruskan penyelesaian bukunya", dia menyiapkan bahan kuliah. Ya, selain menjadi pastor, Romo Tondo juga menjadi guru besar ilmu komunikasi sosial di FISIP Ubhara Surabaya.

 

Produktivitas Prof Dr KRMT John Tondowidjojo Tondodiningrat dalam menulis buku tak lepas dari "gen menulis" keluarga nenek moyangnya, Adipati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News