Pakai Mesin Ketik Kuno, Siapkan Buku Keseratus

Pakai Mesin Ketik Kuno, Siapkan Buku Keseratus
EMPAT JAM SEHARI: Romo Tondo di depan mesin ketik manualnya yang terus menghasilkan buku-buku inspiratif. FOTO: Kardono setyorakhmadi/Jawa Pos
"Saya akui, keluarga saya termasuk keluarga ningrat. Biasanya, keluarga semacam itu feodal. Itu juga yang terjadi pada keluarga saya," terangnya.

 

Karena itu, tak heran, saat masih berada di keluarga kakeknya, Adipati Ngawi Sosrobusono, Tondo menjadi orang yang patuh pada aturan keningratan. Misalnya, dia tidak diperbolehkan membantah omongan orang yang lebih tua dan tata kehidupan feodal lainnya. Selain itu, tidak ada diskusi terbuka. "Saya lahir di gedung kadipaten," ujar dia.

 

Hal itu berbeda dengan klan Adipati Jepara Sosroningrat yang mempunyai anak-anak revolusioner. "Saya lebih suka menyebutnya broad minded (berwawasan luas, Red)," terangnya.

Di antara anak-anak Sosroningrat itu, ada Sosrokartono dan trio adik perempuannya: Kartini, Rukmini, dan Kardinah. Tapi, yang paling dikagumi Tondo adalah sosok Kartono, panggilan Sosrokartono, dan Kartini.

 

Produktivitas Prof Dr KRMT John Tondowidjojo Tondodiningrat dalam menulis buku tak lepas dari "gen menulis" keluarga nenek moyangnya, Adipati

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News