Pakai Nama Baru, CGS ID Targetkan Pangsa Pasar 7,2 Persen pada 2024

jpnn.com - JAKARTA - CGS-CIMB Sekuritas Indonesia meluncurkan nama baru menjadi CGS International Sekuritas Indonesia (CGS ID).
Direktur CGS ID Sugiharto Widjaja menjelaskan perubahan nama mencerminkan energi baru dan komitmen kuat perusahaan untuk terus berinovasi serta menawarkan layanan yang unggul di pasar modal Indonesia.
"Dengan penyesuaian ini, CGS ID berencana memperkuat posisi sebagai salah satu pemimpin dalam industri pasar modal sambil tetap mempertahankan integritas, kepercayaan, dan kualitas layanan yang telah menjadi ciri khas," kata Sugiharto di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Sejak 29 Desember 2023, CGS International sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan sekuritas di Tiongkok, China Galaxy Securities (CGS).
Group CEO CGS International, Carol Fong menyatakan pihaknya akan mengejar visi yang lebih luas untuk menjadi perusahaan investasi global di Asia.
Dia menjelaskan pihaknya telah merumuskan blue print strategy dalam menentukan arah perjalanan bisnis yang terdiversifikasi dan berkelanjutan sejak 2022.
"Hal ini termasuk, di antaranya menyelesaikan lebih dari 40 kesepakatan Investment Banking di Singapura, Malaysia dan Thailand, serta memperoleh lisensi Investment Banking di Malaysia, Indonesia, Singapura dan Thailand serta lisensi Asset Management di Singapura, Malaysia dan Thailand," ujar Carol.
Pada 2023, CGS ID tercatat memperoleh transaction value di pasar saham sebesar Rp355 triliun. CGS ID menduduki peringkat 5 Besar broker di Indonesia.
Resmi menggunakan nama baru, CGS International Sekuritas Indonesia menargetkan pangsa pasar 7,2 Persen pada 2024.
- Agenda Tahunan Investor Gathering 2025, Kumpulkan Donasi Infak Saham untuk Masyarakat
- Bela Danantara, Misbakhun Ajak Pelaku Pasar di Bursa Tetap Percaya Saham Himbara
- Misbakhun Buka-bukaan Data demi Yakinkan Pelaku Pasar di Bursa
- IHSG Melemah Lagi, Pembatalan RUU TNI Bisa Meredakan Pasar
- Roadshow
- Tanggapi IHSG Turun, Profesor Andi Asrun: Gejala Sesaat dan Gorengan Spekulan Pasar Modal