Pakai SCI, Polisi Usut Pencuri Lewat Darah Nyamuk
jpnn.com, FUZHOU - Saat ini scientific crime investigation (SCI) menjadi cara jitu bagi polisi dalam mengusut tindak kejahatan.
Di Tiongkok, kasus pencurian yang sempat menjadi teka-teki akhirnya terpecahkan dari darah nyamuk.
Pada 11 Juni lalu, kepolisian di Kota Fuzhou, Provinsi Fujian menerima laporan tentang pencurian di sebuah apartemen di Distrik Gulou.
Polisi pun mengusut kasus itu. Bukti awal menunjukkan pencuri masuk ke tempat tinggal korban melalui balkon, lalu bermalam.
Ternyata maling itu sempat lapar. Dia tidak hanya bermalam, tetapi juga memasak mi dan telur.
Saat memeriksa tempat kejadian perkara (TKP), polisi melihat darah dari nyamuk yang mati di tembok. Nyamuk itu mati karena ditepuk.
Polisi menduga nyamuk di tembok itu pernah menggigit pencuri penerobos apartemen tak berpenghuni tersebut.
Tak mungkin apartemen yang baru dilengkapi perabotan itu dibiarkan dalam kondisi kotor oleh pemiliknya.
Di Tiongkok, kasus pencurian yang sempat menjadi teka-teki akhirnya terpecahkan dari darah nyamuk.
- Komplotan Pencuri Spesialis Minimarket Ditangkap Polisi
- Agresivitas Tiongkok di Pasar Mobil Listrik Indonesia, Warning Buat Jepang
- Tak Dibelikan HP, MMS Bacok Kekasihnya di Pancoran, Kini Diburu Polisi
- 3 Rumah Rusak Tergerus Tanah Longsor di Lombok Timur
- Ratusan Polisi Dikerahkan untuk Amankan Penetapan Gubernur-Wagub Papua Barat
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?