Pakaian Impor Tiongkok Gempur Pasar Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Kain dan pakaian jadi dari Tiongkok terus menggempur Indonesia seiring tingginya permintaan menjelang Lebaran.
Kementerian Perindustrian menyebut akan meminta Direktorat Jenderal Bea Cukai mengevaluasi produk kain dan pakaian jadi di Pusat Logistik Berikat (PLB).
Harapannya, arus impor produk-produk tersebut dapat ditekan agar penyerapan barang dalam negeri bisa optimal.
BACA JUGA: Harga Bawang Putih Sudah Turun, Kementan Tegas Terhadap Importir Nakal
Direktur Jenderal IKM dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan, saat ini impor kain dan pakaian jadi asal Tiongkok memang marak didorong perjanjian kerja sama dagang.
’’Membuat produk-produk asal Tiongkok lebih mudah masuk ke tanah air,’’ katanya, Rabu (15/5).
Berdasar data BPS, impor total tekstil dan produk tekstil pada April 2019 naik 64,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Data BPS juga menunjukkan bahwa impor filamen buatan Tiongkok tercatat USD 320,82 juta pada April.
Kain dan pakaian jadi dari Tiongkok terus menggempur Indonesia seiring tingginya permintaan menjelang Lebaran.
- Bea Cukai Bersama BPOM & Asperindo Gelar FGD Bahas Pengawasan Impor Obat dan Makanan
- Kemendag Apresiasi Rabu Hijrah dan BI atas Suksesnya Young Muslim Leader Forum
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung Hari Ini
- Sritex Cuma Salah Satu Korban Badai Besar di Industri Garmen
- Polres Rokan Hilir Menyita 117 Bal Pakaian Bekas Impor, 3 Tersangka Ditangkap
- Geger Bakal Ada Impor Susu untuk Makan Bergizi Gratis, Ternyata...