Pakailah Gagasan Bung Karno dalam Indoktrinasi Bela Negara!
Terkait adanya pokok-pokok indokrinasi dalam gerakan bela negara, anak muda asal Lombok ini mengusulkan materinya hendaknya bersendikan gagasan Bung Karno tentang persatuan nasional revolusioner.
Senjata-senjata yang dimiliki Indonesia untuk melakukan indoktrinasi, kata dia, sungguh banyak dan cukup lengkap.
Yakni, Pancasila yang lahir pada 1945, Manipol sebagai program umum revolusi Indonesia yang bersifat nasional demokratis yang lahir pada 1959, Deklarasi Ekonomi atau Dekon sebagai manifesto ekonomi yang lahir pada1963, Trikasti Taviv atau Trisakti Sukarno yang lahir pada 1964.
Kemudian perincian mengenai prinsip Berdikari sebagai satu bagian integral dari pada Trisakti Taviv, yang lahir pada 1965.
“Senjata-senjata kita sudah banyak. Harus selalu kita asah, kita amalkan dan kita dalami. Makin banyak indoktrinasi yang dijalankan berdasarkan semangat revolusioner, maka semakin besar jaminan bagi bangsa Indonesia untuk dapat keluar dari situsi yang pincang dan setengah merdeka. Dan semakin cepatlah cita-cita kemerdekaan sejati kita wujudkan,” tuturnya.
Bersamaan dengan itu, Lalu Hilman juga mendorong perlunya ditanamkan solidaritas internasional dengan negara-negara yang berjuang untuk menghapuskan penindasan nasional sebagai syarat membangun dunia baru yang bersih dari pengaruh imperialisme. (wow/jpnn)
JAKARTA - Ketua Komite Persiapan Liga Pemuda Indonesia (KP LPI), Lalu Hilman Afriandi mengatakan, seruan bela negara masih sangat relevan hingga
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat