Pakan Masih Impor, Peternakan Domestik Kalah Bersaing
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia dianggap memiliki potensi industri peternakan dan perikanan yang menjanjikan.
Namun, selama ini daya saing industri-industri di atas masih perlu ditingkatkan untuk beradu di kancah ekspor.
Pengusaha pun didorong untuk melakukan networking dengan sesama pelaku dan lebih giat menjajaki kerja sama dengan luar negeri.
Dengan demikian, pasar ekspor baru bakal semakin terbuka.
Presiden Federasi Masyarakat Perunggasan Don P. Utoyo menyatakan, produksi industri peternakan Indonesia selalu meningkat.
Namun, harga hasil produksi unggas dan olahan dari Indonesia kalah bersaing di pasar global.
Hal itu karena harga pakan ternak yang masih cukup mahal lantaran harus mengimpor.
’’Bukan hanya ayam yang potensial kita bisa ekspor, tetapi juga kambing atau domba, misalnya, untuk dijual ke Timur Tengah. Masalahnya, kalau ekspor itu pasti minta jumlah yang sangat besar. Makanya, kita kalah dari Australia atau New Zealand yang sangat mudah memenuhi kapal dalam waktu singkat,’’ ujar Don, Senin (2/7).
Indonesia dianggap memiliki potensi industri peternakan dan perikanan yang menjanjikan.
- Geger Bakal Ada Impor Susu untuk Makan Bergizi Gratis, Ternyata...
- KPPU Segera Panggil Pihak Terkait Imbas Rembesnya Gandum Pangan buat Pakan Ternak
- Politeknik Pertanian Negeri Kupang Bikin Inovasi Pakan Ternak dari Daun Kelor
- Wamentan Harvick Optimistis Indonesia Bisa jadi Produsen Suplemen Pakan Ternak Dunia
- Peternak Blitar Berterima Kasih Atas Respons Cepat Mentan Amran Atasi Masalah Pakan Ternak
- Teknologi Tepat Guna TEKAD Bebaskan Ketergantungan Warga dari Pengepul Pakan Ternak