Pakar Beberkan Alasan Yusril Ihza Mahendra Paling Layak Dampingi Prabowo
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Lembaga Riset Publik (LRP) Muhammad Al-Fatih menilai Yusril Ihza Mahendra adalah sosok yang paling pantas jadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Menurutnya, pendamping Prabowo bukan sekedar ban serep, tetapi tokoh yang mampu bekerja menata kehidupan bernegara yang kisruh pascaamendemen UUD 45.
"Saya menyarankan agar Prabowo memilih cawapres dari parpol non parlemen yang bisa menjadi jalan tengah yang bisa diterima, baik oleh Gerindra sendiri maupun Golkar, PAN, Demokrat, Gelora dan PSI. Bacawapres jalan tengah itu ada pada Ketua Umum PBB, Prof. Yusril Ihza Mahendra," kata Al-Fatih dalam keterangannya, Selasa (19/9).
Al-Fatih menyampaikan ada beberapa alasan Yusril sebagai jalan tengah. Pertama, Yusril dapat dikatakan seorang negarawan, intelektual, dan politisi yang pernah tiga kali menjabat menteri strategis di bawah tiga presiden yang berbeda.
"Dia pernah bicara dalam suatu podcast, bahwa apabila terpilih jadi wapres, kemungkinan besar dirinya akan mundur dari Ketua Umum PBB dan sepenuhnya mem-backup Prabowo sebagai presiden. Dia ingin berdiri di atas semua golongan," tambah Al-Fatih.
Kedua, Yusril adalah sosok mewakili daerah-daerah luar Jawa. Dia Melayu campuran Minangkabau, lahir dan dibesarkan di Belitung. Ini penting sebagai simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa kita yang majemuk.
Prabowo, meskipun mempunyai ibu asal Manado, tetapi secara kultural lebih dianggap Jawa.
"Kombinasi Prabowo-Yusril ibarat dwi-tunggal Soekarno-Hatta," ujarnya.
Pengamat politik dari Lembaga Riset Publik (LRP) Muhammad Al-Fatih menilai Yusril Ihza Mahendra adalah sosok yang paling pantas jadi cawapres pendamping Prabowo
- Gandeng BRIN, Mendes Yandri Yakin Sukses Majukan Desa hingga Tingkatkan GDP Indonesia
- Puluhan Tahun Bereng Prabowo, AKA Yakin Programnya Bersama Ahmad Ali Akan Terealisasi
- Jadi Pilihan Prabowo, Ahmad Ali-AKA Menyambut Kemenangan Besar di Pilkada Sulteng
- Laut China Selatan, Teledor Atau Terjerat Calo Kekuasaan
- Prabowo Bakal Suntik Mati Operasional PLTU dalam 15 Tahun
- Eddy Soeparno Dukung Diplomasi Prabowo Membangun Kolaborasi Global Hadapi Krisis Iklim