Pakar Berbagai Bidang Segera Launching Lembaga BS Center
jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah pakar di tanah air membentuk lembaga think tank Brain Society Center (BS Center) yang akan diluncurkan pada 10 November 2020 besok.
Lembaga riset dan kajian independen ini akan bergerak di bidang kajian dan penelitian terhadap isu ekonomi, politik, hukum, ideologi, sosial, budaya, dan demokrasi.
Hasil kajian dan penelitian BS Canter diharapkan mampu menjadi solusi atas berbagai permasalahan bangsa Indonesia.
"BS Center tidak berafiliansi kepada kelompok politik tertentu. Sehingga, hasil riset dan kajian yang dikeluarkan benar-benar untuk kepentingan bangsa dan negara," kata Ketua Dewan Pakar BS Center Prof Didin S Damanhuri di Jakarta, Minggu (8/11).
Menurut Didin, BS Center diperkuat oleh sejumlah pakar dari berbagai bidang. Seperti Prof Arif Satria (ahli ekologi hukum), Prof Hamdan Zoelva (ahli hukum), Prof Yandra Arkeman (ahli teknologi dan industri 4.0), Prof Muhammad Firdaus (ahli ekonomi pertanian), Prof Amran Razak (ahli kesehatan masyarakat), Dr Alfan Alfian (ahli politik), serta Dr P. Setya Lenggono (ahli sosiologi).
Selain itu, ada pula ahli epidemiologi Dr Laura Navika Yamani, ahli ekonomi makro Awalil Rizki, ahli keuangan asuransi Irvan Rahardjo, ahli komunikasi Ana Mustamin, ahli ekonomi kelautan Auhadillah Azizy, dan ahli ekonomi pembangunan Bhima Yudistira Adhinegara.
Didin menjelaskan bahwa BS Center mempunyai misi membantu mengedukasi dan mensosialisasikan kebijakan publik melalui kajian mendalam untuk menawarkan alternatif dan solusi.
"BS Center juga berusaha mendorong partisipasi publik untuk terlibat dalam pengambilan dan pembuatan kebijakan publik dalam segala bidang. Seperti, aspek ideologi, politik, hukum, sosial, ekonomi dan budaya," jelas Didin.
Lembaga riset dan kajian independen ini akan meneliti isu ekonomi, politik, hukum, ideologi, sosial, budaya, hingga demokrasi.
- Konfigurasi Politik Nasional Dinilai Tak Mendukung Sikap Polisi untuk Humanis
- Kewenangan Dewan Pertahanan Nasional Dianggap Berbahaya Bagi Demokrasi dan HAM
- Di Silaknas ICMI, Muzani: Prabowo Ratusan Kali Ingatkan Bahaya Perpecahan Bagi Bangsa
- Waka MPR Ajak Komunitas Peduli Lingkungan Kolaborasi Atasi Perubahan Iklim
- Ibas: Toleransi, Kasih Sayang, dan Kesehjahteraan Bisa Tangkal Radikalisasi
- Lestari Moerdijat Harap Kekerasan di Lingkungan Pendidikan Harus Segera Ditindaklanjuti