Pakar China Ingatkan Covid-19 Belum Tamat

jpnn.com, BEIJING - Pakar penyakit saluran pernapasan ternama di China Prof Zhong Nanshan mengingatkan bahwa pandemi COVID-19 belum berakhir, namun menekankan bahwa patogen varian Omicron sudah sangat berkurang.
"Untuk mengevaluasi situasi yang disebabkan oleh Omicron dengan benar, kami tidak dapat sepenuhnya menggunakan metode yang sama dua tahun lalu," kata Zhong saat berbicara pada konferensi akademik nasional tentang penyakit pernapasan, Kamis (8/12) malam.
"Virus menjadi sangat menular, tetapi patogenisitas telah sangat berkurang," ujar dokter spesialis paru-paru yang menemukan virus SARS pada 2003 itu menambahkan.
Ia menganggap Omicron tidak mengerikan karena 99 persen orang yang terinfeksi bisa sembuh dalam jangka waktu tujuh hingga 10 hari.
Penyebaran gelombang kedua Omicron di China, sambung dia, sangat cepat dan risiko gejala sisanya berkurang signifikan dibandingkan dengan varian Delta.
Menurut dia, masalah pasca-pemulihan sebenarnya dipengaruhi oleh kondisi psikologi sosial yang masih perlu dicermati lebih jauh dari perspektif klinis yang ketat.
"Dan kita harus melihatnya secara objektif," kata Zhong sebagaimana dikutip chinanews.com.
Terkait dengan kebijakan terbaru anti-pandemi yang dikeluarkan oleh Dewan Pemerintahan, dia menyarankan agar diimplementasikan dengan baik dan lebih ditekankan pada pasien yang parah.
China satu-satunya negara di dunia yang menerapkan kebijakan nol kasus COVID-19. Simak kata pakarnya soal masa depan pandemi
- Luhut Sebut Kebijakan Donald Trump Bisa jadi Peluang Indonesia
- Negeri Tirai Bambu Bertuah, Tim Beregu Campuran Indonesia Juara BAMTC 2025
- Link Live Streaming Final BAMTC 2025: Jadilah Saksi Indonesia Membuat Sejarah
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Agustiani Tio Dianggap Kritis, Pengacara Desak KPK Beri Izin Berobat ke China
- Pakar: Survei LSI Soal Hasto Kristiyanto Tabrak Asas Praduga Tak Bersalah