Pakar di Inggris Khawatir Varian Delta Menyebar Lebih Cepat karena Pelonggaran Aturan

Mereka mengatakan pelonggaran pembatasan dikhawatirkan akan memudahkan penyebaran varian baru COVID-19.
Bahkan Kepala Bidang Kesehatan Inggris Profesor Chris Whitty mengatakan jumlah mereka yang harus dirawat di rumah sakit bisa mencapai tingkat yang "mengkhawatirkan" lagi.
Inggris perlu melihat apa yang terjadi pada Belanda dan dampak buruk pembukaan terlalu cepat, di mana jumlah penularan naik tajam hingga 500 persen dalam waktu seminggu.
Apa yang terjadi di Belanda?
Di pertengahan Juni, kasus COVID-19 di Belanda turun ke tingkat terendah dalam sembilan bulan terakhir, dengan 13 juta dosis vaksin sudah diberikan untuk penduduk keseluruhan berjumlah 17,5 juta.
Bar dan restoran lalu dibuka kembali.
Perdana Menteri sementara Belanda Mark Rutte mengumumkan bahwa di akhir Juni, masker tidak perlu lagi dikenakan.
"Ini adalah momen yang spesial," katanya.
"Sebelumnya berulang kali saya berdiri di sini untuk mengumumkan hal yang tidak bisa Anda lakukan. Tetapi sekarang kita bisa fokus pada hal yang bisa dilakukan."
Hari Senin (19/07) Inggris akan melonggarkan semua pembatasan berkenaan dengan COVID, namun pengalaman yang dilakukan Belanda bisa menjadi pelajaran penting apakah kebijakan tersebut tepat untuk dilakukan saat ini
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia