Pakar di Inggris Khawatir Varian Delta Menyebar Lebih Cepat karena Pelonggaran Aturan

Pakar di Inggris Khawatir Varian Delta Menyebar Lebih Cepat karena Pelonggaran Aturan
Mulai 19 Juli Inggris akan melonggarkan semua pembatasan berkenaan dengan COVID-19 yang diterapkan sebelumnya. (Reuters: Henry Nicholls)

Pada tanggal 7 Juli, Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge mengatakan pemerintah mengakui adanya kenaikan cepat dalam kasus baru dengan penularan naik dua kali lipat menjadi 8.000 kasus sampai hari Selasa 6 Juli.

Pemerintah kemudian meminta pertimbangan darurat dari tim manajemen wabah negeri itu.

Tanggal 9 Juli, dalam 24 jam saja tercatat 7 ribu kasus dengan hampir 75 persen penderita kasus baru ini adalah anak muda dan 50 persen dari kasus terkena varian Delta yang penyebarannya sangat cepat.

Walau kenaikan kasus belum membuat penderita harus dibawa ke rumah sakit, Menteri de Jonge mengatakan rumah sakit bisa kewalahan lagi dengan kenaikan kasus yang tidak terduga, sehingga pemerintah tidak memiliki pilihan kecuali melakukan pembatasan lagi.

Kafe, bar dan restoran harus tutup lebih cepat dan jaga jarak serta tempat duduk tetap sekarang diberlakukan bagi pengunjung.

Klub malam juga terpaksa tutup dan festival yang mendatangkan massa dalam jumlah besar dibatalkan sampai setidaknya 14 Agustus.

'Kami membuat keputusan buruk'

Hari Senin lalu, PM Belanda Mark Rutte meminta maaf dan mengakui bahwa pembatasan dicabut terlalu cepat.

"Apa yang kami perkirakan bisa dilakukan ternyata tidak bisa dilakukan dalam kenyataannya," katanya.

Hari Senin (19/07) Inggris akan melonggarkan semua pembatasan berkenaan dengan COVID, namun pengalaman yang dilakukan Belanda bisa menjadi pelajaran penting apakah kebijakan tersebut tepat untuk dilakukan saat ini

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News