Pakar Ekonomi: Belanja APBN Pendorong Pemulihan Ekonomi di 2021

jpnn.com, JAKARTA - Rektor Institut Teknologi Bisnis Ahmad Dahlan Mukkhaer Pakkana menyakini alokasi belanja pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) masih menjadi kunci penyelamatan ekonomi Indonesia di 2021.
Menurutnya, realisasi program PEN pada 2020 lalu telah mencegah terjadinya kontraksi ekonomi lebih dalam akibat pandemi COVID-19.
Realisasi program PEN pada 2020 mencapai 6,09 persen (Rp 579,8 triliun) dari total APBN Rp 2.589,9 triliun.
Untuk 2021, program PEN dianggarkan Rp 627,9 triliun (5,70 persen) dari total R-APBN sebesar Rp 2.750,0 triliun.
"Pada 2021, APBN dan kebijakan fiskal akan melanjutkan perannya sebagai alat pendorong pemulihan ekonomi nasional,” ujar Mukkhaer Pakkana dalam diskusi inisiasi Pusat Kajian Sosial Politik (PKSP) Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan Public Trust Institute, Selasa (16/3).
Dia juga menyebut pemerintah telah berperan sebagai sentral pemulihan dan menjadi satu-satunya komponen yang tumbuh positif.
Pemerintah berhasil menggenjot belanja di kuartal III-2020 sehingga bisa tumbuh 16,9 persen (QoQ) dan 9,76 persen (YoY).
Pertumbuhan pengeluaran pemerintah itu tiga kali lebih tinggi dibandingkan rata-rata pencapaian belanja dalam lima tahun terakhir (2015-2019).
Pakar ekonomi meyakini belanja APBN dan kebijakan fiskal akan menjadi pendorong pemulihan ekonomi nasional di 2021, melanjutkan peran tahun sebelumnya
- Mensesneg Sebut Anggaran Retret Kepala Daerah Sepenuhnya dari APBN
- Istana: Anggaran yang Diefisiensi Tidak Punya Pengaruh Besar Terhadap Masyarakat
- Danantara 1.000 T
- Efisiensi Anggaran, Pemeliharaan Rutin Jalan di Jateng Turun Hingga 70 Persen
- Puteri Komarudin Soroti Potensi Penerapan Kebijakan Berbasis Mitigasi Risiko
- Sri Mulyani Pangkas Dana Transfer Daerah Rp 50,59 Triliun untuk MBG