Pakar Hukum: Jaksa Perkara Ahok tidak Pantas Banding
jpnn.com, JAKARTA - Jaksa penuntut umum perkara penodaan agama terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah mengajukan memori banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Selanjutnya, akan diterusan ke Pengadilan Tinggi DKI.
Jaksa ingin menguji ketepatan pasal yang memang harus diterapkan dalam perkara Ahok.
Terlebih lagi vonis itu lebih berat dari tuntutan jaksa yang sebelumnya menuntut agar hakim menjatuhkan putusan satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun.
Namun, pengamat hukum dari Universitas Indonesi Andri W Kusuma, menilai langkah banding oleh jaksa itu justru mencederai hukum acara.
"Jaksa tidak pantas banding," tegas Andri kepada wartawan, Rabu (24/5).
Menurut Andri, jika jaksa melakukan banding , justru telah mengakui melakukan kesalahan sejak menerima berkas dari kepolisian dengan menyatakan P21 alias lengkap.
Ketika menyatakan berkas P21, jaksa mengetahui dan 'mengamini' terdapat dua pasal yang digunakan untuk menjerat Ahok dalam dakwaan.
Yakni, pasal 156 a KUHP dan 156 KUHP tentang Penodaan Agama. Namun, dalam persidangan jaksa justru hanya menuntut Ahok menggunakan pasal 156 KUHP saja.
Jaksa penuntut umum perkara penodaan agama terdakwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok telah mengajukan memori banding ke Pengadilan Negeri Jakarta
- Kantor PKS Didemo Massa, Minta Kadernya Disanksi
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Dukungan Anies untuk Pram-Rano Bakal Berdampak Signifikan
- Momen Ridwan Kamil Soroti Kerja Ahok dan Anies di Debat Pilgub Jakarta
- Ketika Ridwan Kamil Jadikan Ahok & Anies Sasaran Tembak di Debat Terakhir