Pakar Ilmu Kesehatan Bilang Begini Soal Gas Air Mata di Tragedi Kanjuruhan
"Dampak akan tergantung dari apakah paparan ada di ruang tertutup atau ruang terbuka, demikian juga bagaimana aliran udara yang membawa gas beterbangan," katanya.
Sehubungan dengan tragedi di Stadion Kanjuruhan, Guru Besar Paru Universitas Indonesia itu menyampaikan rasa duka mendalam dengan wafatnya para korban seraya mendoakan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Semua tentu berharap agar jangan sampai ada kejadian serupa lagi, jangan di Indonesia dan jangan pula di mana pun di dunia ini," katanya.
Sementara itu, berdasarkan hasil rekapitulasi jumlah korban tragedi Kanjuruhan yang dilaporkan Kemenkes RI hingga Minggu (2/10) pukul 14.53 WIB, pasien dengan luka ringan hingga sedang 253 orang dan luka berat 31 orang.
Jumlah korban meninggal dunia yang dilaporkan dari Dinas Kesehatan Kota Malang sebanyak 131 jiwa, sementara menurut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo 125 orang.
Rekapitulasi laporan tersebut disampaikan dari 25 fasilitas pelayanan kesehatan yang menangani korban di wilayah setempat.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang berlangsung setelah pertandingan antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya berakhir dengan skor 2-3.
Kejadian itu masih dalam proses penyelidikan pihak kepolisian dan pihak terkait. (Antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Pakar ilmu kesehatan dari Universitas YARSI bilang begini soal gas air mata di tragedi Kanjuruhan.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Direktur Erapol Ingatkan Kampanye Hitam seperti di Jateng Berpotensi Memecah Belah
- Irjen Abdul Karim Mengeklaim Pengamanan Demo Sesuai SOP, Kompolnas Minta Polri Lakukan Evaluasi
- Polisi Menembakkan Gas Air Mata Untuk Bubarkan Demo Mahasiswa di Semarang
- Sempat Ricuh, Massa di Depan Gedung DPR RI Nyanyikan Lagu Indonesia Pusaka
- Orang Tua Korban Kanjuruhan Curhat di Slepet Imin, Harapkan Perubahan
- Tim Hukum AMIN: Penyelesaian Tragedi Kanjuruhan dan Km 50 untuk Penuhi Rasa Keadilan