Pakar Ingatkan Kondisi Ekonomi Sulit Menanti Pemerintah Terpilih
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira menyatakan menjelang Ramadan masyarakat menghadapi kondisi sulit karena naiknya harga dan kelangkaan stok bahan pangan, terutama beras.
Menurut Bhima, menjaga ketahanan pangan merupakan pekerjaan rumah yang harus segera dituntaskan oleh pemerintah baru yang terpilih.
“Ketahanan pangan menjadi salah satu hal yang harus diselesaikan (oleh pemerintah baru, red) untuk mendapatkan kredibilitas maupun kepercayaan dari masyarakat,” ujar Bhima Yudhistira seperti dikutip dari Antara, Senon (19/2).
Pemerintah terpilih pun harus mampu menjaga ketersediaan pupuk untuk meningkatkan produksi para petani.
Di samping itu, pemerintah baru juga dihadapkan pada perekonomian global yang melambat.
Sebab, situasi global saat ini tidak berpihak kepada Indonesia karena harga komoditas yang anjlok serta perekonomian negara-negara mitra yang menurun, seperti China dan Jepang.
Selain itu, Amerika Serikat yang menjadi salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia juga sedang menyelenggarakan pemilu, sehingga ada kemungkinan kebijakan moneter akan berubah atau arus modal yang masuk ke Indonesia dari berbagai investor Amerika berkurang.
“Situasi yang dihadapi oleh pemerintahan yang baru nanti itu adalah situasi yang sangat menantang,” kata Bhima.
Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira menyatakan pemerintahan terpilih bakal menghadapi kondisi ekonomi yang sulit
- ICEBM Untar 2024 jadi Sarana Percepatan Pencapaian SDGs untuk Semua Sektor
- RI Sulit Mencapai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Kalau Mengandalkan Kapasitas Fiskal
- Khofifah-Emil Punya Komitmen Konkret Menjadikan Jatim Episentrum Ekonomi Indonesia Timur
- Pemkot Kupang Dorong Kemudahan Investasi untuk Penyerapan Tenaga Kerja
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen