Pakar Ini Ungkap Pentingnya Etika Dalam Debat Pilpres
jpnn.com, JAKARTA - Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Suko Widodo menyatakan etika sangat penting dalam bedat pilpres agar masyarakat paham terhadap gagasan yang disampaikan para calon pemimpin.
Dia menjelaskan selain tema yang jelas, debat memerlukan cara berkomunikasi yang benar. Semua yang dibicarakan harus menjadi jelas dengan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti agar sebuah diskusi dapat berjalan.
"Yang bicara harus mengerti sehingga peserta dan lawan bisa mengikuti alur berpikir sehingga nanti akan keluar argumentasi sanggahan atau usulan yang masuk akal terhadap ide itu," ujar dia dikutip dari Antara, Selasa (23/1).
Tujuan dari debat, lanjut Suko, adalah untuk mengadu pikiran, mengadu ide, serta mengadu gagasan. Maka dari itu, tema di dalam debat harus menjadi fokus dalam perdebatan.
Dia menganggap gestur-gestur berlebihan itu tidak menjadi perlu di dalam suatu debat.
"Komunikasi itu menyangkut rasa dengan tiga unsur penting berupa logika, etika, dan estetika, sehingga gaya komunikasi itu menjadi penting bagi calon pemimpin," tuturnya.
Lebih lanjut, Suko mengatakan banyak orang menilai penggunaan istilah itu merupakan sebuah strategi dalam debat.
Namun, menurut dia komunikasi politik itu, penggunaan istilah itu memang benar adalah sebuah strategi, tetapi tidak berada pada level yang tinggi.
Etika menjadi sesuatu yang sangat penting untuk dijaga dan diterapkan ketika debat pilpres.
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya
- Upaya PDIP Jegal Gibran Kandas di PTUN, Ronny Bilang Begini
- Puldapii: Peningkatan Kualitas SDM jadi Pondasi Menuju Indonesia Lebih Sejahtera
- Gibran Lagi-lagi Tinjau Makan Siang Gratis, Siswa Bilang Begini
- Heikal Safar Yakin Prabowo Subianto Bakal Sikat Habis Korupsi di Indonesia